source: Google.com Kampus UB – Hidup itu penuh dengan pilihan. Pilihan kamu tersebut akan menentukan apa yang terjadi di masa depan. Begitu juga soal percintaan, misalnya ketika kamu harus memilih, lebih baik mutusin atau diputusin. Sekarang kita akan membahas beberapa argumen dari pihak yang mutusin dan yang diputusin. Mutusin Jika kamu memilih untuk menjadi pihak yang mutusin, mungkin kamu akan merasakan kebebasan karena telah berasil melepaskan "beban" yang sudah kamu pendam selama ini. Kamu juga akan merasa lega karena akhirnya berani mengambil keputusan setelah sekian lama menunggu waktu yang tepat yang penuh pertimbangan. Tapi sebagai orang yang mutusin, kamu akan menjadi pihak yang disalahkan, bahkan dianggap tidak berperasaan, karena pihak yang diputusin akan merasa dirinya menjadi korban dan ditinggalkan begitu saja. Kemungkinan, pihak yang diputusin akan merasa sedih bahkan sampai menangis di hadapan kamu dan meminta kesempatan sekali lagi. Rasa be...
Educating, Entertaining, and Enlightening Site