Langsung ke konten utama

"Kita Tidak Tahu Mengenai Etika Ini"

Pembicara dan peserta workshop "Jurnalisme Warga untuk Media Komunitas" berfoto bersama setelah diskusi sesi pertama.

Dosen Jurnalistik Universitas Bakrie, Aryo Subarkah Eddyono, beserta rekannya dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Eko Digdoyo, menyelenggarakan workshop “Jurnalisme Warga untuk Media Komunitas” di kampus Universitas Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (14/9). Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa pers mahasiswa (persma) yang berasal dari Universitas Bakrie, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Universitas Prof. Dr. Moestopo, Bina Sarana Informatika (BSI), dan Universitas Mercu Buana.

Dalam kesempatan ini, peserta diajak berdiskusi tentang etika pemberitaan media siber oleh Aryo. Selain itu, mereka juga melakukan diskusi mengenai berita online dan praktik langsung menulis bersama editor nasional Kompas.com, Inggried Dwi Wedhaswary.

Ini merupakan pengalaman baru bagi para peserta. Sebelumnya, mereka tidak mendapatkan pembelajaran tersebut di persma masing-masing. Seperti yang diungkapkan Nurkholis, mahasiswa asal persma LPM Diama Universitas Prof. Dr. Moestopo, “Dapet ilmu lebih, apalagi tadi kita belajar etika tentang jurnalistik yang sejauh gue belajar di LPM gue sendiri, kita hanya belajar mengenai menulis segala macem tapi kita gak diajarin mengenai etika dari jurnalistik itu sendiri,” ujarnya.

Dengan bekal yang telah didapatkan dalam workshop jurnalisme warga ini, Nurkholis akan menerapkannya di persma tempat ia belajar. “Manfaat event ini untuk LPM gue, gue akan menerapkan etika dalam setiap pemberitaannya soalnya selama ini kita nulis, lebih banyak yang kita tidak tahu mengenai etika ini,” tukasnya.

Penulis: Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...