Langsung ke konten utama

Tak Terhindarkan! Sengitnya Derby Komunal Cabang Futsal Di Liga Merah Maroon 2018



Credit : Dokumentasi Pribadi 

Hari ketiga pelaksanaan Liga Merah Maroon 2018 cabang futsal berlangsung kian sengit. Terjadi derby Komunal antara IlKom 15 melawan IlKom 16.

Sebelum melangkah ke babak perdelapan final, IlKom 15 harus menghadapi kontingen Ilmu Politik 17. Dimana pemenangnya telah dinantikan oleh IlKom 16 yang telah mendapat bay terlebih dulu. 

Diluar dugaan IlKom 15 berhasil menghabisi Ilmu Politik 17 dengan skor mencolok 8-0 di Planet Futsal, Jakarta, Minggu (18/3/2018)

Hasil tersebut dapat diraih dikarenakan tim Ilmu Politik 17 terlihat pincang karena tidak membawa pemain pengganti. Pada babak pertama, tim mereka sudah harus kehilangan pemain dikarenakan cidera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Hal tersebut langsung dimanfaatkan dengan baik oleh tim lawan, terbukti pada babak pertama IlKom 15 sudah unggul 3 gol.

Pada awal babak kedua, salah satu pemain Ilmu Politik 17 kembali tersungkur dan tidak mampu melanjutkan pertandingan. IlKom 15 pun mampu menambah 5 gol lagi dan memenangkan pertandingan.

Di pertandingan selanjutnya derby Komunal pun tersaji, saling serang pun tak dapat dihindarii. IlKom 15 berhasil memecah kebuntuan terlebih dahulu. Namun tak berselang lama, IlKom 16 dapat menyamakan kedudukan sehingga sampai turun minum skor sama kuat 1-1.

Pada pertengahan babak kedua, gol kontroversial IlKom 15 tercipta ketika bola nyaris akan meninggalkan lapangan. Namun wasit masih menganggap bola permainan sah sehingga IlKom 15 berhasil unggul dengan skor 2-1. Sampai akhir pertandingan, suasana tetap berjalan sengit. Hingga peluit babak kedua berbunyi tanda berakhirnya derby Komunal ini  dengan skor 3-2 untuk kemenangan IlKom 15. 


Penulis : Irfandy
Editor : Helvira Rosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus bay

Tips Kuliah Santai Lulus Tepat Waktu, Emang Bisa?

Sumber image: https://polka.id/category/coretan/akademik/page/12/ Siapa sih yang nggak mau lulus tepat waktu atau bahkan cumlaude ? Sejak pertama kali menjadi mahasiswa, kamu pasti ingin   bisa lulus tepat waktu dan segera bekerja agar bisa membahagiakan orang tua. Namun, zaman sekarang tidak semua mahasiswa bisa lulus tepat waktu. Penyebabnya bisa dari pengaruh terhadap pergaulan atau kurang memperhatikan pelajaran saat perkuliahan. Nah! Untuk kamu-kamu team mahasiswa lama yang ingin ‘kembali ke jalan yang benar’ atau kamu team mahasiwa baru yang masih punya ambisis menggebu-gebu untuk lulus tepat waktu.  Nih! Kita kasih tips & tric-nya! 1. Jangan Lupakan Kewajibanmu Sebagai Mahasiswa Yaa ! Kewajiban semua mahasiswa dari berbagai macam jurusan itu sama saja yakni belajar, jadi jangan lupa meluangkan waktumu secukupnya untuk belajar atau me- refresh kembali materi yang telah disampaikan dosen. Bukan hanya belajar sebagai seorang mahasiswa, kamu juga haru

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb