![]() |
Gambar ilustrasi anti korupsi (doc. Google) |
JAKARTA,
MeClub Online – Meningkatnya perilaku korupsi di Indonesia membuat
beberapa NGO (Non Government Organization) ramai-ramai menggelar kegiatan anti
korupsi. Salah satunya adalah Youth ProActive, bekerja sama dengan ProClub
Universitas Bakrie yang menggelar workshop anti
korupsi bertema "Integrity Goes to You,” Jumat (15/5).
Menurut data
Transparency International, indeksi persepsi korupsi Indonesia pada 2014 berada
di angka 107 dari 175 negara. Hal ini yang membuat Transparency International
Indonesia (TII) melalui Youth ProActive menggalakkan kampanye anti korupsi di
kalangan anak muda.
Workshop "Integrity
Goes to You" sendiri bertujuan mendorong anak muda Indonesia untuk
berperan aktif memberantas korupsi di Indonesia dengan membangun integritas dan
kejujuran dari setiap sendi kehidupan mereka.
"Kita ingin anak
muda lebih paham lagi terkait isu korupsi, bukan dalam skala besar tapi kita
ingin membumikan istilah korupsi itu dalam kehidupan mereka sehari-hari,"
ujar William Umboh, Youth Associate Department TII.
William juga
menambahkan jika workshop ini diharapkan mampu menghadirkan ide-ide
kreatif dari anak muda untuk bisa memberantas korupsi yang terjadi di sekitar
mereka. Perilaku korupsi yang biasanya terjadi di sekitar mereka antara lain
pungutan liar, 'nembak' pembuatan SIM, dan sebagainya.
Salah satu program
yang dijalankan anak muda terkait pemberantasan korupsi adalah Audit Sosial.
Audit Sosial muncul akibat rendahnya kepercayaan anak muda terhadap integritas
pelayanan publik, baik di tingkat nasional maupun lokal. Kini, program Audit
Sosial telah berjalan di empat kota yang diyakini memiliki potensi korupsi
cukup besar.
"Audit Sosial
yang juga didampingi TI Youth Report Center sekarang ada di empat daerah
yaitu Aceh, Garut, Lombok, dan Kupang. Untuk Aceh dan Garut masih
mengawang-awang tetapi Lombok dan Kupang sudah berada di titik yang luar biasa,
yakni sudah launching dan laporan
(audit) sudah ada dengan dukungan pemerintah setempat dan ombudsman," jelas William.
William menambahkan
tak menutup kemungkinan jika program Audit Sosial ini dilakukan di 34 provinsi
di Indonesia. Namun, untuk saat ini TII dan Youth Report Center hanya ingin
fokus di empat kota tersebut.
Komentar
Posting Komentar