Langsung ke konten utama

Maroon Festival, Wajah Baru Liga Merah Maroon

Sumber : www.bakrie.ac.id

Kampus UB – Liga Merah Maroon, kompetisi olahraga dan seni tahunan terbesar di Universitas Bakrie, pada tahun ini menunjukkan wajah barunya. Pada tahun-tahun sebelumnya, Liga Merah Maroon memiliki 2 sub acara, yaitu internal yang ditujukan untuk Keluarga Mahasiswa Universitas Bakrie (KM-UB) dan eksternal untuk tingkat SMA dan Universitas.

Namun, pada kepengurusan BEM-UB periode 2016/2017, Liga Merah Maroon berganti nama menjadi Maroon Festival. Pergantian nama ini tentunya didasarkan pada alasan yang jelas dan sudah melalui beberapa pertimbangan.

Dalam hal ini, Faris Aditya, selaku Kepala Departemen Pengembangan Minat dan Bakat (Dept. Pemikat) BEM-UB menuturkan beberapa alasan tentang keputusan perubahan nama acara tersebut.

Alasan pertama, dikarenakan tidak memungkinkannya BEM-UB untuk menyelenggarakan Liga Merah Maroon eksternal, sebab tidak sesuai dengan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK BEM-UB) yang sudah ditetapkan.

 “So, kalau misalkan kita melaksanakan Liga eksternal, itu udah menjauhi dari aturan dasar kita yang ada internal dan eksternal sebagaimana yang dibikin sama senior kita tiga tahun lalu yang membuat adanya Liga Merah Maroon ini,” ujar Faris saat diwawancarai oleh Tim MeClub Online pada Jumat (23/12/16) lalu.

Alasan kedua, karena Maroon Festival menggabungkan beberapa unsur, sehingga nama itu  dianggap lebih cocok untuk menggambarkan acara tersebut.

“Kita menggabungkan unsur kebudayaan, musik, dan olahraga. So, kalau misalkan kita cuma memberikan nama Liga Merah Maroon, itu terkesan hanya olahraga saja. Jadi, kita mengambil nama umum yaitu festival sebagai nama belakangnya agar bisa memfeedkan semua unsur-unsur tadi,” jelas Faris.

Maroon Festival, yang merupakan program kerja terbaru dari BEM-UB tahun ini, ternyata juga menggabungkan program kerja lain dari Departemen Pemikat, yaitu mistik (Kamis Batik). Selain itu, rencananya juga akan ada festival makanan sehingga nantinya akan ada food truck.

Walaupun diadakan pergantian nama, tapi pelaksanaan Maroon Festival tidak terlalu jauh berbeda dengan Liga Merah Maroon.

“Perbedaannya sebenernya tidak terlalu besar, karena kita ngambil dasar juga dari Liga Merah Maroon dan juga Mbakmi, nah kita ngambil semua dasar itu dan kita jadikan satu,” ujar Faris.

Jika pada Liga Merah Maroon ada Aro sebagai icon-nya, maka wajah baru juga akan muncul pada icon Maroon Festival nanti.

Icon gambarannya itu pertama semangat pemuda, kedua Indonesia, ketiga budaya, Keempat modern. Jadi, kita akan blend 4 unsur itu jadi satu, dan kita akan menciptakan sebuah icon yang menunjang semangat pemuda Indonesia yang berdasarkan budaya dan juga modern,” ungkap Faris.

Dikarenakan adanya perubahan nama, tentunya dibutuhkan upaya untuk mempublikasikan agar KM-UB dapat mengetahui program kerja Maroon Festival sehingga bisa berpartisipasi dengan baik saat acara tersebut.

“Kita akan gencar di media sosial sebagai publikasinya, dan juga kita bakalan cari media partner yang bisa memberitahukan ke khalayak luas. Kalau di kampus sendiri kita coba kerjasama sama humas kampus untuk bisa publikasi agar semua KM-UB bisa merasakan meriahnya acara ini,” ujar Faris.

Program kerja Maroon Festival rencana nya akan diadakan pada pertengahan bulan Maret 2017 setiap akhir pekan, dan diharapkan KM-UB dapat berpartisipasi dalam program kerja ini sehingga dapat menjadi ajang menyalurkan bakat dan minat.


Penulis : Arum Tias Astiningsih
Editor  : Firstnanda Rindu Harini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...