Langsung ke konten utama

Juara Baru pada Babak Final Marfest 2017

(Suasana saat final voli Maroon Festival 2017)

Kampus UB – Setelah kemarin (25/03) diadakan beberapa pertandingan cabang olahraga antara lain voly, bulu tangkis, dan pentalon. Hari ini, Minggu (26/3) Maroon Festival 2017 memasuki babak final. Babak final yang diselenggarakan yaitu pada cabang olahraga futsal, voli, dan bulu tangkis.

Setiap perlombaan diadakan pada waktu dan tempat yang berbeda. Final futsal dilaksanakan di Grand Futsal Pedurenan pada jam 09.00-13.00 WIB. Final badminton di Hall C yang diadakan pada jam 13.00 WIB. Dan final voli dilangsungkan di Hall B pada jam yang sama dengan final badminton.

Diadakannya beberapa lomba dengan waktu yang berbeda, ternyata bertujuan untuk menghindari jadwal bentrok oleh pesertanya sendiri.

“Soalnya takutnya kalau nanti lombanya barengan pemainnya bentrok kaya gitu loh, jadi waktunya dipisahin gitu,” ujar Dina selaku panitia Marfes 2017 saat diwawancarai oleh Tim Meclub Online (26/03).

Berdasarkan pantauan tim liputan MeClub Online, pada saat memasuki babak final masing-masing lomba berlangsung masih sangat seru. Namun sayangnya supporter dari masing-masing kontingen berkurang.

Terjadinya hal tersebut dipengaruhi oleh cuaca dan hari pelaksanaan babak final yaitu weekend, sehingga banyak mahasiswa tidak bisa datang untuk mendukung kontingennya secara langsung pada pertandingan final ini.

“Pertandingannya sih seru banget cuma kadang ada yang kurang gitu loh, misalkan kadang supporternya kurang, cuma kalau prodi-prodi yang banyak orangnya itu pasti supporternya ada. Selama ini yang banyak supporternya cuma teknik industri doang sih kalau di voli. Kalau prodi-prodi yang sedikit orangnya supporternya ada tapi dikit doang mungkin karena hujan kali yah terus sama pas hari weekend jadi ada yang pergi-pergi,’ tutur Dina saat diwawancarai.

Jusita, selaku panita Maroon Festival 2017 menuturkan  bahwa pertandingan kemarin lebih seru dibandingkan hari ini. Salah satu penyebabnya yaitu tempat pelaksanaan setiap lomba yang diadakan berjauhan. Sehingga ada beberapa cabang perlombaan sepi supporter.

“Kalau menurut saya sih perlombaannya seruan yang kemaren yah soalnya kemaren lebih rame terus kan banyak lombanya yah jadi kalau pendukungnya dari stadion pindah ke Hall B langsung pindah ke Hall C gitu. Kalau hari ini kan dari Pedurenan ke Gor Sumantri kan lumayan jauh juga dan di luar lagi hujan juga,” jawab Jusita.

Berbeda dengan badminton dan voli, perlombaan final futsal kali ini lebih seru dibanding minggu lalu. Setiap kontingen yang berhasil masuk ke babak final, membawa supporter dilengkapi dengan atribut seperti terompet , drum, dan menyanyikan yel-yel masing-masing.

“Manajemen sama ilkom yang paling antusias dalam perlombaan final futsal soalnya dua-duanya saling bersaing, mereka kaya bawa yel-yel, drum-drum gitu deh, terus bawa terompet-terompetan yang kaya main bola itu. Nah kaya gitu antusiasnya mereka seneng sekali,” tutur Desti selaku panitia.

Setelah dilakukan pertandingan yang sangat sengit, didapatlah hasil bahwa Ilmu Komunikasi 2016 berhasil mendapatkan juara I. Juara II diraih oleh Managemen 2014, sementara juara III dimenangkan oleh Teknik Lingkungan.

Sedangkan untuk pertandingan bulutangkis juara I dimenangkan oleh Managemen 2014, juara II diraih oleh Akuntasi 2015, dan juara III oleh Teknik Industri 2013-2015.       

Lalu, untuk pertandingan voli juara I berhasil direbut oleh Ilmu Komunikasi 2016, juara II oleh Ilmu Politik, dan menyusul juara III oleh Teknik Industri 2013-2015.

Selamat kepada para pemenang lomba yang telah berjuang dalam perlombaan Maroon Festival 2017. Dan nantikan keseruan acara Maroon Festival selanjutnya ya, Marooners!


Penulis : Hana Safitri

Editor  : Firstnanda Rindu Harini  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...