![]() |
Doc: BBC Indonesia |
Kapal
selam milik TNI Angkatan Laut dikabarkan hilang kontak di perairan Bali Utara
pada Rabu (21/4/2021). Kontak terakhir dilakukan pada pukul 04.30 waktu
setempat. Kapal selam tersebut diperkirakan mengangkut 53 awak.
Dilansir
dari CNN Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, insiden
itu diperkirakan terjadi sesaat sebelum awak kapal hendak melaksanakan
penembakan rudal.
Berdasarkan
keterangan TNI AL kapal yang resmi masuk jajaran angkatan laut pada 1981 itu
mengajukan izin menyelam ke Komandan Gugus Tugas Penembakan (Danguspurla II)
pada 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB.
"Sesuai
prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melakukan penembakan. Namun
setelah izin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi
lagi," tulis keterangan tersebut.
Selanjutnya
pencarian langsung dilakukan oleh Satuan Tugas dengan menggunakan sonar aktif
di sekitar lokasi penyelaman kapal selam yang dikomandani oleh Letkol Laut
(P) Heri Octavian itu. Namun, hasilnya nihil.
Dilansir
dari BBC Indonesia, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama
Julius Widjojono mengungkapkan bahwa pencarian tidak akan berhenti dan akan
dilakukan 24 jam. Dia juga mengungkapkan ini baru kali pertama kapal selam TNI
AL hilang.
Julius
mengatakan pencarian dilakukan di perairan Bali Utara dengan kedalaman sekitar
700 meter.
TNI
AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO ( International Submarine Escape
and Rescue Liaison officer). Keterangan lain menyebutkan terdapat tumpahan
minyak di lokasi kontak terakhir.
Julius juga mengatakan,
"Kapal ini sudah 40 tahun lebih, dengan risiko tekanan yang cukup besar,
materialnya cukup bisa lelah."
KRI Nanggala 402 dibuat
di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977 dan mulai digunakan pada
1981, dengan kecepatan jelajah 21,5 knot.
Sumber: CNN Indonesia, BBC Indonesia.
Penulis: Risya Effhel
Komentar
Posting Komentar