Langsung ke konten utama

Julius Caesar dan Tanggal 1 Januari, Ada Apa Sih?

Tahun baru biasanya dirayakan pada hari terakhir dalam tahun di kalender Gregorian. Kalender Gregorian sendiri merupakan kalender yang dipakai sebagai penanda tanggal di seluruh dunia. Semua negara termasuk Indonesia turut meramaikan tahun baru, tapi dari mana sih sebenarnya tradisi perayaan tahun baru dimulai? 
Tradisi tahun baru awalnya dimulai di Babylonia (Irak) pada tahun 2000 sebelum Masehi. Bagi orang Babylonia, fase bulan baru di awal musim semi pada akhir bulan Maret menandakan tahun baru. Mereka merayakannya dengan festival keagamaan besar bernama “Akitu” yang melibatkan banyak ritual pada hari-hari tersebut. Selain tahun baru, “Akitu” juga digunakan untuk merayakan kemenangan mitos Dewa langit Babylonia atas Dewi laut yang jahat. Dan pada masa inilah raja baru akan dinobatkan.
Lalu, bagaimana asal mula tanggal 1 Januari dinobatkan menjadi hari tahun baru di seluruh dunia? Kalender Romawi awalnya terdiri dari 10 bulan dan 304 hari dengan setiap tahun baru dimulai pada saat titik musim semi matahari. Menurut sejarah, kalender ini diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma, pada abad kedelapan sebelum Masehi. Lalu, raja Numa Pompilius menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Selama berabad-abad, kalender tidak sinkron dengan matahari, dan pada 46 sebelum Masehi, Julius Caesar memutuskan untuk memecahkan masalah tersebut dengan berkonsultasi dengan astronom dan matematikawan paling terkenal pada masanya lalu membuat kalender baru.
Dan pada saat itulah Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama dalam kalender Julian. Nama Januari sendiri diambil dari nama Dewa Janus yaitu dewa dari segala permulaan. Kalender Julian inilah yang pada akhirnya nanti menjadi acuan dalam kalender Gregorian yang sekarang dipakai seluruh dunia.
Kalender Gregorian diresmikan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Kalender ini diciptakan karena kalender sebelumnya yaitu kalender Julius dinilai kurang akurat.



Infografik oleh Ellysa Herawati




Penulis: Julia Chatriana
Editor: Nabilla Ramadhian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...