Langsung ke konten utama

KUMIS: Tragedi Bintaro

Grafik oleh Nabilla Ramadhian

Credit: detik.com

Kalian pasti tidak begitu asing dengan peristiwa kecelakaan yang terjadi antara kereta api jurusan Tanah Abang-Merak yang bertabrakan dengan kereta api jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota.

Peristiwa yang terjadi pada 19 Oktober 1987 silam itu dikenal dengan Tragedi Bintaro. Tragedi Bintaro tercatat sebagai peristiwa kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah perkeretaapian Indonesia.

Peristiwa ini juga menyita banyak perhatian publik dunia. Ada beberapa hal mistis seputar Tragedi Bintaro.

Seperti yang dikutip dari Merdeka.com, peristiwa ini telah merenggut 156 nyawa. Dari hasil penyelidikan menyebutkan bahwa terdapat kelalaian pada petugas di Stasiun Sudimara.

Setelah peristiwa itu, perlintasan kereta api arah Bintaro yang lebih tepatnya di kawasan Pondok Ranji mulai dipenuhi cerita-cerita mistis. Salah satunya adalah pada 9 Desember 2013, dimana di lintasan tersebut kembali terjadi kecelakaan kereta menabrak truk tangki milik Pertamina. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari lokasi kecelakaan Tragedi Bintaro.

Saat itu, kereta Commuter Line Tanah Abang-Serpong bertabrakan dengan truk tangki yang menerobos pintu perlintasan meski sudah diberi aba-aba ada kereta yang akan lewat. Tidak hanya kedua transportasi tersebut yang meledak, tetapi hal itu juga menyambar ke beberapa kendaraan yang ada di sekitarnya. Tujuh orang tewas dalam kejadian itu.

Kisah mistis terus meliputi tragedi kereta Bintaro tersebut.

Salah satu kisah horror diutarakan oleh seorang tukang ojek. Ia menceritakan bahwa rekannya pernah mendapat penumpang yang meminta untuk diantar ke kawasan dekat rel Bintaro.

Belum sampai ke tempat tujuan, rekan tukang ojek ini merasa bahwa penumpang tersebut sudah tidak ada.

Apakah kalian juga pernah mengalami hal mistis lainnya terkait Tragedi Bintaro?



Sumber: Merdeka.com
Penulis: Elly Nur Hafifah
Editor: Nabilla Ramadhian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...