Langsung ke konten utama

TUTI: Back To The Past


Foto oleh Helvira Sabriana Rosa

"Masa lalu biarlah masa lalu…" Kurang lebih seperti inilah sebagian dari lirik lagu Inul Daratista.

Dari lirik itu kita bisa mengambil makna bahwa masa lalu yang sudah dilalui akan menjadi sebuah kenangan masa silam yang tidak perlu kita ungkit-ungkit lagi. Terutama jika masa lalu yang dimaksud adalah masa yang kelam atau momen-momen yang tidak dikehendaki maka cukuplah dijadikan sebuah pelajaran berharga.

Namun bila kembali lagi ke kenangan yang indah dan membekas dihati, bagi pecinta barang antik pasti enggan untuk melupakan ataupun meninggalkan barang-barang ini begitu saja. Tak heran bila banyak muncul kisah-kisah tersendiri antara barang kuno tersebut dengan beberapa orang yang masih menyayanginya hingga saat ini.

Belum lagi guci-guci dan keramik kuno kini dihargai dengan harga yang sangat tinggi.

“Back to The Past” dipilih sebagai tema keseluruhan untuk menampilkan keunikan barang-barang yang pernah populer dijamannya kepada generasi muda abad ini yang mungkin sudah jarang menyukai dan berminat dengan benda-benda kuno.

Tema ini bertujuan untuk pengenalan dan mempopulerkan kembali barang-barang kuno antik yang pernah sangat digemari dijamannya sehingga generasi muda bisa lebih menumbuhkan kepedulian dan minat untuk melestarikannya. Khususnya barang-barang antik produksi lokal ataupun peninggalan masa penjajahan yang kaya akan nilai sejarah.


SANGAT POPULER – Guci dan Keramik merupakan barang yang digemari untuk dikoleksi sejak jaman kerajaan di Nusantara. Hingga saai ini eksistensi penyuka guci tidak pernah padam. Nilai seni yang tinggi pada corak / lukisan di setiap permukaannya membuat guci dan keramik semakin diminati. Jl. Subaraya, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 16 Januari 2017.

TENGGELAM DAN BERKARANG – Keramik-keramik yang masih menyatu dengan karang setelah bertahun-tahun tenggelam di dasar laut karena kapal para pedagang yang tenggelam sebelum sampai di daratan Nusantara sekitar jaman sebelum penjajahan sampai berlangsungnya penjajahan Belanda. Para pedagang biasanya menggunakan air keras untuk menghilangkan karang-karang yang melekat pada keramik. 

PROSES PEMBERSIHAN – Dalam proses pencucian, guci yang sedang dicuci hendaknya jangan dibalik atau diangkat untuk menghindari resiko pecah karena terjatuh akibat licinnya sabun.

Lihat tulisan lengkapnya disini ^^  https://wordpress.com/posts/helheljourney23.wordpress.com

Penulis: Helvira Rosa
Editor: Nabilla Ramadhian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...