Langsung ke konten utama

KUMIS : Siapa Yang Menumpang Di Mobilku???


Credit: Google.com

Sebelum memulai cerita ada sebuah pertanyaan yang harus dijawab, diantara kalian apakah ada yang tinggal di daerah Blora? Tepatnya di sebuah Kabupaten bernama Cepu.

Dimana disana sangat akrab dengan pepohonan tinggi, jalanan berkelok, maupun kabut yang selalu ada ketika malam menjelang pagi. Tak heran banyak kejadian aneh maupun kecelakaan terjadi karena jalanan sering tertutup kabut dan membuat pandangan pengemudi sering berkurang.

Sekarang kita masuk ke cerita, dimana seorang gadis merasa mobilnya ditumpangi “sesuatu” ketika tengah mengendarai bersama sang ibu.

“Nanda” harus pergi ke rumah salah satu saudaranya yang akan menikah. Pergi pukul 4 pagi dia menelusuri jalanan yang penuh pohon rindang dan kabut membuatnya harus ekstra berhati-hati karena jalanan masih sangat gelap, dia mengendarai mobilnya dengan santai dan hanya mengandalkan cahaya dari lampu mobilnya saja sampai saatnya tiba masuk ke daerah perbatasan.

Ia mulai merasakan hawa tidak enak, apalagi di jalan itu hanya ada mobilnya sendiri padahal biasanya ada truk atau bis yang sering melewati jalan tersebut. Lewat jembatan pertama dia memencet klakson mobilnya sebagai tanda ‘permisi’, namun dia lupa klakson ketika melewati jembatan kedua sehingga dimarahi oleh Ibunya padahal di situ adalah area kuburan lama.

Setelah itu mobil yang tadinya ringan karena hanya membawa sang Ibu, mulai terasa berat seperti ada tambahan beban. Dia mulai berdoa dalam hati karena semakin masuk ke daerah perbatasan suasana semakin mengerikan, jurang di kanan dan kiri dan tidak ada satupun kendaraan. Nanda tetap mengendarai mobilnya secara perlahan sampai di belokan dia melihat Bis “Garuda Mas” tepat di depannya, dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti bis dari belakang.

 Namun ketika diikuti bis itu malah semakin kencang  seperti tidak mau diikuti, dan dengan terpaksa Nanda mempercepat laju mobilnya karena tidak ingin jalan sendiri. Tak lama ada sebuah truk yang lewat disampingnya dan mendahului bis, namun setelah dilewati oleh truk tadi, bis Garuda Mas yang ada didepannya langsung lenyap seketika. Rasa panik mulai muncul karena  bis yang berada di depannya mendadak hilang namun dia berusaha tenang, beruntung sudah keluar perbatasan dan langit sudah mulai terang.

Pukul setengah tujuh dia sampai di rumah saudaranya, ketika Ibunya turun dari mobil bau kembang mulai menyeruak diseluruh mobil. Rasa dingin mulai menjalar diseluruh tubuhnya sehingga ia tidak berani melihat kaca maupun menoleh ke belakang. Nanda turun dari mobilnya dan disambut keponakannya yang telah menunggu di depan mobil.

“Itu siapa mba yang ada di kursi belakang?”

Pertanyaan anak kecil yang berumur 3 tahun itu membuat merinding, dia langsung menjawab bahwa tidak ada siapa-siapa namun keponakannya minta diajak jalan-jalan dengan mobil dan sepanjang jalan dia gak berhenti ngomong.

“Coba itu yang dibelakang suruh turun dek” suruh Nanda.
“Gak mau dia, nanti katanya turun sendiri”
“Dia cewek, rambutnya panjang, terus senyum kaya gini” keponakan Nanda mengikuti senyumannya.

Nanda yang ketakutan langsung memutar mobilnya untuk kembali kerumah, dan ketika pintu mobil dibuka bau kembang yang sedari tadi ada di dalam Mobil menghilang seketika.

Setelah membaca cerita ini, menurut kalian apakah “mahluk” yang berada di belakang mobil adalah salah satu penghuni yang menghuni area kuburan ketika Nanda lupa mengklakson mobilnya?
Atau ada hal lain?


Penulis: Savira Gian A.D
Editor : Helvira Rosa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...