Langsung ke konten utama

KUMIS: Sssst!... Diamlah Saat Jam 12 Malam Telah Tiba

Grafik oleh Nabilla Ramadhian

Credit: google.com
Cerita ini merupakan pengalaman nyata dari salah satu pembantu rumah tangga gue. Gue biasa panggil dia dengan sebutan ‘Mbak Sar’. Mbak Sar ini kerja di rumah gue jadi PRT sekaligus babysitter buat gue dan adik gue sejak kita SD. FYI, gue sama adik gue cuma beda 2 tahun saja jadi dari dulu babysitter-nya disamain.


Nah, Mbak Sar ini emang punya kebiasaan rutin yaitu nyuruh gue dan adik gue buat tidur sebelum jam 12 malam. Pas kecil dulu sih gue nurut-nurut aja kalau disuruh tidur. Gue pernah nanya ke Mbak Sar tentang alasan ini. Dan ternyata cukup buat nyali gue kisut saat itu.

Mbak Sar bilang, orang-orang di kampungnya punya kepercayaan “senyap” tiap jam 12 malam sudah tiba. Soalnya menurut cerita, kampung Mbak Sar itu banyak ‘Kuyang’ bergentayangan kalau udah jam-jam segitu. Setiap penduduk yang punya anak orok/bayi dan balita kudu ngejalanin peraturan ini kalau gak mau anaknya dimakan si Kuyang.

Saat itu, Mbak Sar lagi ngaji malam sehabis sholat sunnah. Mbak Sar bilang, dia keasyikan ngaji sampai larut malam di ruang tamu sedangkan anaknya yang saat itu masih umur 2 tahun ditinggal tidur di kamar. Sadar karena suasana udah sepi dan belum nutup pintu rumah, Mbak Sar pun menyudahi bacaannya.

Saat keluar rumah buat nutup pintu pagar, Mbak Sar ngeliat ‘sesuatu’ lagi terbang. Karena lumayan jauh, Mbak Sar mencoba buat fokusin pandangannya sambil terus ngeliatin ‘sesuatu itu’. Tapi tiba-tiba terdengar tangisan anaknya Mbak Sar. Mungkin kebangun dan gak nemuin ibunya disampingnya.

Ketika mau masuk ke rumah, Mbak Sar bilang bahwa dia sempat menengok lagi ke belakang buat mastiin ‘sesuatu’ yang terbang-terbang tadi (kepo juga ternyata Mbak Sar). Tapi katanya, dia nyesel banget ngelakuin hal itu. Karena sekarang Mbak Sar tau bahwa yang terbang itu adalah sosok Kuyang.

Mbak Sar bilang, mata Kuyang itu mendelik kayak orang melotot dengan isi perut (paru-paru, lambung, usus) yang menggantung. Rambutnya awut-awutan dan punya taring. Sosok itu terbang ke arah rumah Mbak Sar.

Awalnya badan Mbak Sar kaku gak bisa bergerak. Tapi dia terus paksain buat nutup pintu supaya makhluk itu gak masuk ke dalam rumah. Hingga akhirnya, pintu berhasil ditutup sebelum makhluk itu datang. Mbak Sar dengan segera menghampiri anaknya dan mencoba untuk segera menenangkan anaknya supaya berhenti menangis.

Saat tangisan anak Mbak Sar sudah tak terdengar, Mbak Sar yang lagi duduk sambil memangku anaknya lagi-lagi dibuat terkejut. Karena nyatanya, Mbak Sar melihat bayangan sosok Kuyang dari cahaya lampu jalan yang sedang melayang di depan jendela kayu kamarnya.

Berarti, sedari tadi sosok itu masih berkeliaran di sekitar rumahnya!!!!!! OMAIGAAAAT!!

Karena takut ketahuan dan dilihat sosok itu, Mbak Sar langsung menggendong anaknya dan perlahan merangkak ke bawah tempat tidur buat sembunyi. Mbak Sar juga cerita, kalau dari bawah tempat tidur itu, dia masih bisa melihat bayangan Kuyang yang melayang-layang L

Sampai akhirnya, Mbak Sar jatuh tertidur dan bangun dengan keadaan masih berada di kolong tempat tidur bersama anaknya. Pagi itu anaknya seketika demam dan gak mau berhenti menangis.

Semenjak kejadian itu, Mbak Sar yang merupakan single parent harus rela menitipkan anaknya ke orang tuanya karena harus merantau ke Jakarta untuk mencari uang. Padahal anaknya ketika ditingalin masih kecil... hiks! (Yang sabar ya Mbak Sar).

Tapi itu cerita lama. Karena saat ini gue dan adik gue udah gede dan gak perlu lagi jasa babysitter, maka Mbak Sar bekerja hanya sampai gue SMP aja. Gue sekarang gak tau gimana keadaanya sekarang, tapi gue berharap Mbak Sar dan anaknya selalu dilindungi Allah SWT. AMIN.
.
.
.
BTW saat gue SMA, hobi baca novel malam-malam gue masih berlanjut bahkan sampai gak tidur pun pernah. Dan disuatu hari gue malah mengalami hal yang lumayan seram sampai buat gue seketika stop membaca, tarik selimut, dan berdoa semoga gue bisa tidur cepat atau pingsan aja sekalian!!

Kira-kira, apa yang gue alami saat itu? Stay tune terus di Kumis Kamis depan ya 😊😊😊... Selamat jalan sobat kesatuan pecinta kesengsaraan hidup ini~



Penulis: Helvira Rosa
Editor: Nabilla Ramadhian
Sumber: Mbak Sar (PRT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...