Langsung ke konten utama

AMIS #1 : Jangan Tidur Saat Magrib!



Pernah tidak, suatu ketika disaat kita lagi menikmati kesunyian, tiba-tiba di ganggu seseorang? Pasti pernah. Aku? Tidak perlu ditanya, setiap hari jawabannya. Aku Ayla, anak kedua dua bersaudara. Aku memiliki abang yang bernama Alan. Saat ini dia sedang berkuliah dan sudah sampai semester tiga. Sementara aku saat ini sudah kelas 3 SMA.

Abang selalu ada disaat aku butuh, bahkan saat aku tidak butuh pun dia tetap ada, datang, mengganggu, dan menghantuiku. Bukan, menghantui disini bukan dalam artian seperti itu. Dia masih ada kok, masih hidup. Maksutnya dia selalu menjaili bahkan menakutiku. Namanya juga bang Alan, jadi wajar saja.

ABANG!!”, teriak ku saat lampu toilet dimatikan tiba-tiba.  “Pasti bang Alan,” pikirku.
Apaansi! Orang gue nonton kaga matiin lampu. Jangan GR, deh!”.
“Kalo lu nonton lu gak bakal tau kalo lampunya toilet mati, ya!” balasku teriak. Sementera dia hanya tertawa dengan cengiran khasnya sembari menghidupkan lampu kembali. Aku pun keluar dengan wajah masam sambil menatapnya didepan pintu.

“Surprise!”. Cengiranya
“GA LUCU!”
“Yhaa, galak amat lu, bocah!”, sementara aku hanya menghiraukannya dan berlalu pergi.

Menjelang sore hari, aku pun tertidur. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku. Ternyata bang Alan, yang pamit ingin pergi keluar. Aku pun mengiyakan dan melanjutkan tidurku yang tertunda. Setengah jam kemudian aku terbangun, aku pun terkejut saat melihat jam ternyata sudah sudah hamper jam 7 malam. Aku pun bergegas bangun dan teringat kalau aku belum melaksanakan shalat.

Saat menuju kamar mandi, tiba-tiba bulu kuduk-ku merinding. Selalu saja. Kamar mandi di rumah ku ada dua, yang pertama berada di depan dapur dan di diantara dapur dan kamar mandi tedapat kamar di tengahnya. Kamar tersebut jarang dipakai dan sudah di rombak menjadi tempat pakaian, serta didalamnya terdapat kamar mandi.

Illustrasi: Google

Setiap aku ingin ke kamar mandi yang berada di depan dapur, yang aku pandangi pertama pasti kamar itu karna berada tepat di depan mataku. Padahal kamar itu selalu di tutup oleh tirai, tetapi tetap saja aku selalu merasa aneh. Apabila aku berada di dapur dan mengambil minum, aku selalu menutup tirai dikamar tersebut walaupun terbuka sedikit.

Saat ingin ke kamar mandi yang berada di kamar itupun aku selalu memegang tirainya hingga aku menghidupkan lampu ataupun membuka pintu kamar mandi. Anehnya, aku lebih sering merinding saat dikamar itu walaupun beberapa detik dibandingkan di kamar mandi yang berada di kamar itu.


Beberapa langkah memasuki kamar……. aku melihat satu kaki yang penuh darah seperti luka bakar tepat disebelahku.

“ASTAGFIRULLAH!!” teriak ku kaget sambil melompat mundur.

Sesaat kemudian, kaki itu menghilang. Sontak langsung saja aku berusaha menutup pintu kamar. Namun sial, aku kembali melihat kaki itu lengkap dengan kaki sebelahnya di ambang pintu kamarku. Kutengokan kepalaku keatas, terlihat sosok bayangan tubuh hitam yang sangat tinggi dan besar menjulang. Kepalanya menunduk dengan wajah hitam legam dan mata besar melihat kearah ku.



BRAKKKK! Kubanting pintu dan melompat keatas tempat tidur.
~~
Abang-pun pulang sekitar pukul 7 lewat. Aku pun bergegas menemuinya.
“Kok abang pergi lama banget, sih!”, omelku
“lah, gue baru pergi beberapa menit. Itupun  ke warung depan. Lebay amat lu!”
“Tadi kan abang pergi sekitaran jam setengah 6”
“Gila lu ye! Gue baru ke warung jam 7. Ini juga jalan, kalo gue keluar ya pasti pake motor lah!”
“Terus yang tadi pamit mau pergi siapa?” Tanya ku heran
“Setan kali” timpal bang Alan cuek.
“Makanya dek, kamu tu jangan tidur sore-sore. Di ganggu kan. Udah tau rumah sebelah kosong dari kita kecil.” Tambah bang Alan.



Aku pun bingung dan kaget. Siapa yang tadi pamit? dan siapa sosok menyeramkan tadi?. Semenjak saat itu, aku tidak pernah lagi tidur menjelang Magrib. Kamu juga ya……………





Reporter          : Chania Aulia Humayrha


Editor              : Meidiana Aprilliani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...