Langsung ke konten utama

Apex Legends: Rival Baru Bagi Fortnite dan PUBG







Akhir-akhir ini banyak game dengan genre battle royale, di mana game ini bisa diakses dan dimainkan secara bebas (melalui gadget maupun console game Playstation, XBOX, PC, dan lain-lain). Sementara arti dari genre  battle royale sendiri adalah battle (pertempuran, peperangan, melawan) dan royale (raja atau keluarga kerajaan) sehingga digabungkan menjadi battle royale yang berarti bertempur satu sama lain dalam satu ring (ronde) untuk mencari satu pemenang. Trend battle royale mulai terkenal pada awal tahun 2000-an sampai sekarang.

Setelah suksesnya game PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds) dan Fortnite di kalangan gamers. Developer game saling berlomba untuk membuat game dengan genre battle royale, Electronic Arts (EA Games) secara resmi merilis game battle royale: Apex Legends, pada 5 Februari 2019 dengan kelebihan utama; dapat diunduh secara gratis.

Prolog (intro) Apex Legends – Youtube


Apex Legends dirilis secara tiba-tiba dan menghasilkan jumlah pemain yang fantastis dengan mencapai satu juta lebih pemain setelah delapan jam dirilis di seluruh dunia. Angka ini terus meningkat setiap harinya hingga mencapai 10 juta pemain dalam minggu awal. Untuk gameplay-nya sendiri termasuk dalam satu universe dengan game keluaran EA terdahulunya, Titanfall (2015). Tema yang dibawakan dalam game ini mengusung unsur Sci-Fi yang kuat seperti halnya dengan Overwatch (2016) keluaran Blizzard Entertainment, berbeda halnya dengan game battle royale seperti PUBG yang bertema war realistic. Tempo permainan dalam satu ring terbilang cepat, sama seperti pada Call of Duty: Black Ops (2010).

Alur cerita pun sederhana, yaitu hanya dengan memperebutkan satu pemenang. Namun, untuk saat ini belum dapat dimainkan dengan solo career, melainkan dengan squad team beranggotakan hingga 3 pemain untuk menjadi raja terakhir dalam satu ring. Selain dibutuhkan skill dalam bermain, kerjasama antar anggota sangat penting demi menjadi pemenang. Perbedaan utama dalam game ini dibanding game battle royal lainnya yaitu pada penggunaan revive (menghidupkan kembali) teman satu team, bisa dilakukan selama 2 kali. Sehingga, jika teman mati terkena serangan dari musuh maupun zona yang mengecil, teman satu team tersebut tidak perlu menunggu lama dalam spectate ataupun lobby game dan bisa hidup kembali (respawn).

Alat untuk menghidupkan kembali anggota team yang gugur dalam satu ring (ronde) – Google Image

Untuk hero yang dapat dimainkan bervariasi. Memiliki kekuatan serta ability yang berbeda-beda dan bisa dipilih secara bebas, sehingga dapat membantu satu sama lain dalam bermain. Fitur komunikasi yang diberikan juga sangat membantu sesama anggota team guna memperkecil kemungkinan adanya missed­-communication antar anggota. Teks ditampilkan untuk mengidentifikasi adanya bahaya atau ancaman sehingga bisa mengantisipasi terjadinya serangan dari berbagai faktor; musuh, safe zone yang mengecil, dan ancaman yang lain.

Ring (ronde) terakhir atau penutup - Youtube

Ukuran map juga terbilang kecil (tidak luas) dikarenakan tempo permainan yang terbilang cepat dan tidak termasuk sebagai game walking simulator dimana pemain diharuskan berjalan untuk menggapai safe zone. Grafik yang digunakan pun bisa memanjakan mata. Untuk persenjataan yang digunakan juga terbilang mudah. Looting senjata maupun medic juga dikemas secara simple sehingga memudahkan pemain, sehingga pemain yang baru mencoba game dengan genre battle royale versi Sci-Fi tidak begitu mengkhawatirkan akan “ribet”-nya memainkan game ini.

Walaupun Apex Legends menarik perhatian bagi para gamer dan merupakan inovasi terbaru dalam permainan battle royale, sangat disayangkan bahwa saat ini hanya bisa dimainkan dengan squad team yang berisi 3 anggota saja. Tentunya jumlah ini sangat membantasi team. Namun jangan khawatir, Developer EA tidak diam. EA terus melakukan update agar tampil lebih maksimal, dan menjadi game dambaan para gamer.

Deskripsi:
Nama : Apex Legends
Genre : Battle Royale, Sci-Fi, Action
Console : PS4, XBOX ONE, PC (Windows)

Penulis : Aifva Bestari
Editor   : Meidiana Aprilliani



Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...