Langsung ke konten utama

Fanatisme dan Hedonisme Fans K-POP







K-POPers, begitulah orang-orang menyebut para penggemar K-POP. Siapa sih yang ga tau K-POP?. K-POP atau biasa disebut dengan Korean Music Pop sudah meracuni kalangan remaja hingga saat ini. Sebelumnya, sekitar tahun 2012 dunia music K-POP sudah merambah ke seluruh dunia. Walau sempat berangsur – angsur hilang dimakan trend musik terbaru, tapi K-POP mulai menunjukan lagi taringnya saat ini.

Fans K-POP tersebar di seluruh dunia
(Sumber foto: Google)

Penggemar musik K-POP umumnya adalah anak – anak remaja hingga dewasa awal yang berusia sekitar 12-20 tahun. Bukan hanya penggemar musik K-POP, penggemar drama korea pun pastinya memiliki idola atau yang biasa disebut dengan bias-nya masing-masing. Tak jarang dari mereka yang bahkan sampai menghabiskan waktu dan uang hanya untuk mengetahui informasi atau aktivitas idolanya. Bahkan tanpa kita sadari, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya hedonisme karena sifat fanatis tersebut.

Hedonisme merupakan suatu pandangan hidup yang hanya berdasarkan pada hawa nafsu semata. Pada zaman sekarang, tidak sedikit penggemar dari musik korea yang mulai terjangkit  hedonisme. Ada dari mereka yang rela menghabiskan uang hanya untuk membeli barang yang sama dengan idola mereka. Ada pula sebagian penggemar yang memiliki kebutuhan yang banyak, tapi mereka memilih menggunakan uang tersebut untuk membeli merchandise keluaran terbaru idola mereka. Padahal uang tersebut sebenarnya bisa di gunakan untuk membeli barang yang penting. Tak jarang dari mereka ada yang membeli lagi barang seperti album, atau bahkan buku berisikan foto yang bahkan sebelumnya sudah pernah mereka beli.
Mungkin sebagian orang berfikir, kenapa sih mereka bisa sangat tergila-gila terhadap idolanya sampai se-fanatik itu? Bahkan kalo dipikir-pikir, hal tersebut juga membuang-buang waktu dan uang, kan?

Fanatik terjadi jika kita menyukai sesuatu secara berlebihan. Sebenarnya, apakah itu baik?
Di Kore Selatan, ada yang disebut dengan sasaeng. Sasaeng merupakan orang dengan tindakan fanatik yang eskstrim. Mulai dari menguntit, mencari dan menghubungi kontak pribadi, bahkan sampai masuk ke dalam tempat tinggal idolanya, lho Sobat MeClub!. Serem yah!

Menjadi fans fanatik tidak lah baik, lho Sobat MeClub, karna itu sangat merugikan. Selain merugikan diri sendiri juga merugikan para idola.

Sasaeng Exo mengikuti Exo sampai ke toilet
(Sumber foto: Google)

Seperti kasus yang pernah terjadi kepada para member EXO saat mereka melakukan tour ke China. Ketika para anggota EXO tersebut pergi ke toilet, terdapat beberapa fans/penggemar yang mengikuti para member ke toilet dengan menyamar seperti laki-laki. Hal tersebut mereka lakukan semata-mata hanya untuk mendapatkan foto dari para member EXO.

Yoochun JYJ ketika ditampar oleh sasaeng
(Sumber foto: Google)
Saat para penggemar bertemu sang idola pastinya akan merasa histeris hingga tanpa sadar malah mencubit, menarik, mencakar bahkan sampai ada yang menampar idolanya. Yoochun yang berasal dari boyband JYJ pun pernah merasakan kekerasan dari fans fanatiknya sendiri. Tanpa sadar, tiba-tiba ada salah satu penggemar yang menampar Yoochun dengan keras, dengan alasan agar Yoochun bisa mengingatnya selalu.

Hal tersebut sangat tidak logis, kan? Apabila kita mengidolakan seseorang, sepantasnya kita mengidolakan mereka dengan wajar. Bukan dengan aksi extreme yang malah akan menyakiti diri sendiri dan juga orang lain.

Walaupun kita mengagumi idola kita, sepantasnya kita mengagumi mereka dengan cara yang baik, wajar dan tidak berlebihan. Kita sebagai penggemar harus bisa mengendalikan diri dan emosi kita. Jangan sampai malah membuat diri kita sendiri menjadi rugi, apalagi merugikan orang lain. So, jadilah fans yang bijak, ya!




Sumber :


Penulis   : Chania Aulia Humayrha
Editor     : Meidiana Aprilliani


Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...