Langsung ke konten utama

Kopi Tilu: Usung Konsep Unik Khas Street Coffee




Hallo Caffeine Addict!

Gimana weekend kamu hari ini? Udah tau destinasi kopi yang pas belum nih? Kalau belum pas banget! Karna kali ini Coffee Traveller mengunjungi salah satu tempat ngopi unik dengan tema street coffee. Yak, ini dia Kopi Tilu!


Kopi Tilu ini beradi di wilayah Bekasi, tepatnya di Ruko Pondok Ungu Permai. Jika dibandingkan dengan coffe shop kebanyakan yang berada didalam bangunan atau ruko, Kopi Tilu berbeda. Disana, mata akan langsung tertuju pada mobil VW atau lebih dikenal dengan istilah mobil combi. Mobil ini digunakan oleh sang pemilik sebagai tempatnya meracik kopi. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat kopi dan penyuka mobil klasik. Kopi Tilu terletak di pelataran ruko dengan suasana yang ramai karna posisinya persis dipinggir jalan. Praktis, kamu dapat menikmati hidangan kopi di tengah keramaian kota khas kaki lima. 
Suasana Kedai Kopi Tilu
(Dok: Zufar Akbar)
Sang pemilik, Lintang Bayu Suseno adalah mahasiswa aktif jurusan perfilman di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.  Lintang mengatakan, sebelum ia memutuskan untuk membuka usaha kedai kopi ini, ia sudah memulai usaha kedai angkringan dengan tema food truck dengan media yang sama yaitu mobil combi miliknya. Namun, usaha tersebut hanya berjalan beberapa bulan sebelum akhirnya ia banting stir untuk usaha kedai kopinya ini.                  
    
“Untuk perjalanan, gue main(re:berkecimpung) di kopi udah hampir satu tahun. Sebelum masuk kopi, gue usaha udah satu tahun di kuliner khas Jawa Tengah, dari situ gue mempelajari cara menjalankan usaha dan mengembangkan usaha”, Ujar Lintang.

Lintang mengaku sempat agak kesulitan membukai kedai kopinya tersebut. Target pasar mereka yang berasal dari kalangan middle kebawah low banyak diantaranya bukan murni pecinta kopi. Sedangkan Lintang membuat konsep kopi origin, dimana kopi yang disajikannya berasal dari biji-biji kopi nusantara tanpa gula. Memang, rasa pahit yang khas sangat terasa didalam kopi yang ditawarkan disini. 
Menu yang ditawarkan di Kopi Tilu
(Dok: Zufar Akbar)

“Kendalanya itu pada rasa kopinya bang, jadi karena target kita itu orang-orang kelas middle kebawah hingga low, jadi orang-orang yang dateng masih canggung, “kok rasa kopi gini banget yah” karna kita kan memberikannya ini kopi tanpa gula atau non sugar seharusnya. Mereka masih terbiasa dengan kopi biji jagung yang kopi-kopi manis, jadinya kita ngenalinnya juga cukup berat,” jelas Lintang sambil menyeruput tilu signature di kedainya.

     


Ketika ditanyai soal omzet, Lintang masih malu-malu untuk menjelaskannya. Namun, menurutnya omzet ini masih dalam tahap peningkatan namun belum signifikan karena mengingat usahanya yang belum genap satu tahun. Ia masih ingin berinovasi dan memperkenalkan kopinya kepada seluruh kalangan, termasuk penikmat kopi instan.

Kopi memang menjadi daya tarik bagi banyak kalangan saat ini. Oleh karenanya bisnis kedai kopi memang menarik untuk ditekuni. Cari sisi lain yang unik dari bisnis yang ingin kamu geluti seperti yang dilakukan Lintang, dan tekunilah bisnis itu dengan serius ya Caffeine Addict!

Sampai ketemu minggu depan!


Reporter : Mohammad Zufar Akbar Ramadhan dan M.Ardhika Bima
Dok.Foto: Mohammad Zufar Akbar Ramadhan
Editor     : Meidiana Aprilliani

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...