![]() |
(Sumber foto: Tribun Wow) |
Pertemanan kita dimulai tahun 2009.
Tepatnya, ketika aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, aku merupakan pengurus OSIS di
sekolah. Bukan hanya itu, aku juga aktif
di ekstrakulikuler Drum Band dan
paduan suara.
Hari ini, Kamis, seperti biasanya
aku mengikuti rapat OSIS seusai jam sekolah.
Biasanya kita selesai pada jam 5 sore. Namun, hari ini sampai jam
menunjukan pukul 6 sore, rapat tak kunjung berkahir. Adzan magrib pun
berkumandang, semuanya meninggalkan ruangan untuk sholat berjamaah.
Sial, tiba-tiba kudasari hanya aku
yang masih berada di ruangan karena memang aku sedang kedatangan ‘tamu
bulanan’. Saat itu aku sedang berhalangan untuk sholat dan aku tidak
meninggalkan ruangan. Ku sibukkan diri
agar rasa takut ku hilang.
Namun….
Tiba-tiba ku dengar suara berisik di
sudut ruangan. Ternyata, sumbernya berasal dari dalam lemari diujung sana.
“Ssssssttttttt…..” teriak ku sambil
berpikir kalau itu tikus.
Dan……
Suara gaduh terdengar lagi. Kali ini
ku beranikan diri untuk mengetok pintu lemari.
“Tok, Tok, Tok…...” ketuk ku.
Tiba-tiba….
“Brak! Brak! Brak!” ketukan ku
dibalas gedoran kuat dari dalam lemari. Tersentak aku beberapa langkah ke
belakang.
"Haaahhhh….. kok bisa?” pikirku.
Merinding aku dibuat suara aneh itu,
tanganku bergetar hebat. Jatungku seakan melompat saat mendengar suara itu.
Sayangnya, rasa takutku masih
terkalahkan oleh rasa penasaranku.
Ku buka pintu lemari itu perlahan,
“nggggggggggg,” suara lemari ku
terdengar semakin meningkatkan asmosfer seram di seluruh ruangan.
Matanya hitam, wajah dan kulitnya
pucat, terlihat ia mengenakana seragam sekolah yang sama dengan ku. Sekilas,ia
terlihat seperti murid laki-laki sekolah dasar. Namun yang paling mencuri
perhatian adalah… tali. Ku lihat seutas tali menggatung di leher kurusnya.
Terlihat guratan biru keungu-unguan mengitari lehernya.
Aku membatu.
Tak bisa berkutik,bahkan untuk sekedar
berteriak aku tak mampu.
Ku bacakan ayat-ayat doa yang ku
kuasai sambil menutup mata ku.
Entah apa yang terjadi, saat aku ku
pejamkan mataku, aku merasa seperti berada ditempat yang sama namun dalam waktu
berbeda.
Aku melihat jelas bocah itu sedang
duduk sambil menangis tersedu-sedu. Tangisannya terdengar nyeri. Digenggamnya
suatu benda kemudian disimpannya dalam lemari. Diambilnya tali yang tersimpan didalam
lemari, mengikat tali itu ke langit-langit kamarnya dan mengakhiri hidupnya.
Dia menatapku sambil menunjuk ke
arah lemari. Tersenyum kecil dia melihatku yang sudah bermandikan keringat
dingin.Terus ia menatapku sambil menunjuk ke arah lemari, tempat dimana suatu
barang ia simpan sebelum mati. Ku tenangkan diriku untuk memahami maksudnya.
Aku pun terbangun. ceritakan apa
yang ku lihat tadi kepada teman-temanku, di situ juga sudah ada Papahku yang
menjemput ku karena mendapat kabar tentang aku. Aku hanya menceritakan yang ku
lihat, bukan yang ku rasakan ketika ku memejamkan mata. Semua yang ada disitu
bergegas untuk pulang dan memutuskan untuk tidak melanjutkan rapat.
Keesokan harinya aku masuk sekolah
seperti biasa, tapi semenjak kejadian itu, bocah itu terus mengikuti ku selama
di sekolah. Didatanginya aku ketika sedang sendiri. Hingga akhirnya rasa
penasaran yang mengganggu ku memuncak.
Ku tanya ia.
“Kenapa kamu selalu mengikuti ku? ” tanyaku dengan nada kesal. Namun ia hanya
diam dan menatap ku
“Apa mau kamu sih? ” aku mulai
menggertak. Ia tertawa kecil,namun cukup menusuk telingaku.
“Aku akan menjadi teman mu,” jawabnya
dengan suara yang halus.
Saat itu pertemanan kami di mulai,
dia sering datang dan menemaniku. Kita berbagi cerita, terkadang ia terasa
seperti sangat nyata tapi aku tahu kami di alam yang berbeda.
Setelah aku lulus SMP hingga masuk
SMA, dia masih tetap disini bersamaku. Menjadi teman berbagi cerita, teman yang
selalu ada.
Namun….
Tiba-tiba dia menghilang, tepatnya
setelah aku lulus SMA dan melanjutnkan kuliah di luar kota.
Aku ingat terakhir kali kami
bertemu. Saat itu dia mengajak ku untuk ikut bersamanya dan berteman selamanya….disana.
Aku marah, ku gertak dia dengan nada
tinggi. Dan semenjak itu, dia menghilang…..
Akan kah dia kembali?
Penulis: Khairunnisa
Editor : Meidiana Aprilliani
Wahhh seru ceritanyaa
BalasHapus