Langsung ke konten utama

Apa Kabar My Point-Mu?



Hai sobat Me Club! Siapa sih yang tidak tahu dengan program “MY PONT”? Yups, program yang digagas oleh Program Studi Ilmu Komunikasi ini bertujuan sangat baik loh. Program yang berlaku mulai dari angkatan 2015 ini bertujuan mendorong kembali mahasiswa untuk mengimplementasikan soft skills yang dimiliki.

Namun, sayang sekali, banyak mahasiswa yang kontra dengan adanya program ini. Kebanyakan mahasiswa kontra karena tidak mengetahui informasi secara keseluruhan mengenai MY POINT. So, sobat Me Club, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi, yuk disimak tulisan berikut. Tulisan ini akan mengupas tuntas mengenai MY Point! Keep Reading, Guys!

Infografis My Point

Latar Belakang MY POINT

Pihak Prodi Ilkom, selaku penggagas MY POINT, tentu bukan tanpa alasan membuat MY POINT. Dianingtyas Putri, koordinator MY POINT, mengatakan bahwa program ini dibuat karena melihat adanya fenomena yang sangat memperhatinkan. Ya, fenomena tersebut ialah penurunan prestasi di kalangan mahasiswa ilmu komunikasi bakrie.

Dian membandingkan prestasi mahasiwa angkatan 2010-2013 dengan mahasiswa 2014 dan angakatan  setelahnya.  Menurutnya, terdapat perbedaan karakteristik personal yang menyebabkan adanya penurunan prestasi.  Mahasiswa 2010-2013 dianggap memiliki jiwa kompetitif yang sangat besar jika dibandingkan dengan angkatan di bawahnya. Namun, setelah diselidiki, ternyata mahasiswa angakatan 2014 dan di bawahnya bukan tidak memiliki jiwa kompetitif, melainkan karaktersitik mahasiswanya yang perlu “didorong” agar mampu ujuk gigi di luar kampus. 

“Setelah dilihat lagi, mahasiswa 2014 ke bawah bukan pasif melainkan mahasiswa butuh encourage atau dorongan. Dengan ada pendorong disituasikan seperti itu, mereka akan membuat kegiatan. Karena memang dari karakteristik angkatannya sendiri,” ujar Dian.

MY POINT sendiri merupakan sebuah program pengumpulan poin yang wajib dikumpulkan oleh mahasiswa. Poin ini sangat penting dikarenakan termasuk ke dalam salah satu prasyarat untuk melakukan sidang magang. Bagi mahasiswa yang belum mencapai point minimal yang telah ditentukan, maka mahasiswa tersebut tidak bisa melakukan sidang magang terlebih lagi sidang skripsi.

Poin sendiri bisa diperoleh dari berbagai cara. Mulai dari lomba, ikut serta dalam klub peminatan, atau bahkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pihak eksternal kampus pun bisa memberikan poin bagi mahasiswa. 

Mekanisme MY POIN

Untuk memperoleh poin, mahasiswa wajib mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Pertama, mahasiswa mengisi form yang telah disebar di setiap angkatan. Form terdiri dari 2 jenis, yaitu form bagi mahasiswa dan form bagi user atau pihak yang ingin mengajak kolaborasi.




Setelah mengisi form, mahasiswa berdiskusi dan berkonsultasi kepada koordinator MY POINT. Pada tahapan ini, mahasiswa dibimbing mengenai kegiatan; event atau lomba yang akan diikuti. Tahap ketiga, mahasiswa menjalankan kegiatan tersebut, baik itu lomba ataupun event. Dan, tahapan terakhir ialah mahasiswa kembali bertemu kepada koordinator MY POINT untuk tahapan scoring. Tahapan ini adalah penentuan point yang didapat oleh mahasiswa dari kegiatan yang dilakukannya.

Nah, itu dia empat tahapan atau flow dalam memperoleh MY POINT.

Jumlah MY POINT

Sobat Me Club pasti bingung ya, sebenarnya berapa sih jumlah point spesifik yang didapatkan untuk kegiatan-kegiatan seperti lomba, tergabung dalam klub peminatan, atau mengadakan kegiatan seminar?

Nah untuk menjawab pertanyaan ini, Dianingtyas Murtanti Putri menganjurkan untuk bertemu langsung dengan beliau atau melalui Tim yang telah dibentuk. Tim tersebut beranggotakan Suharyanti, selaku Kepala Program Studi (KaProdi), dan Mirana Hanathasia.

Konsultasi ini dianjurkan karena skor MY POIN yang nantinya akan kalian dapat harus dirundingkan dan dinegosiasikan terlebih dulu kepada Dian dan tim-nya. Dian memastikan bahwa kegiatan atau lomba yang membutuhkan waktu lama dengan tingkat kesulitan yang tinggi akan mendapatkan poin yang besar pula. Kegiatan-kegiatan yang berujung pada penandatangan MoU juga akan ‘dibayar dengan point yang besar pula.

Kenapa sih My Point tidak di publikasikan melalui mading atau BIG? Kan jadi ga ribet bikin janji sama dosen?”

Ketika ditanyai perihal ini, Dian mengatakan bahwa Ia selalu menekankan kepada para mahasiswa untuk terus melakukan komunikasi dan konfirmasi mengenai MY POINT kepada beliau dan timnya. Hal ini sangat penting agar pihak prodi bisa melakukan interaksi secara langsung dan juga mengenal lebih dekat mahasiswanya.

Okee, itu dia Sobat MeClub mengenai penjelasan MY POINT. Pada dasarnya, MY POINT sendiri bertujuan untuk mendorong dan memberikan semangat kepada mahasiswa agar mampu mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di dalam kelas. Hal ini bersesuaian dengan metode belajar yang diterapkan di Ilkom UB, yaitu Experiental Learning.

Semoga tulisan ini mampu mencerahkan para sobat Me Club, ya! Oiya, kalau sobat Me Club sudah berapa nih pointnya? Yuk, share tips dan trick sobat Me Club dalam memperoleh MY POINT. Tulis di kolom komentar yaa!



Writer   : Firly Fenti
Editor    : Meidiana A.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...