Langsung ke konten utama

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra, Smart Voice

Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana.

Adalah Smart Voice, sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah.

Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota Smart Voice


Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih keterampilan bermusik. Dengan bekal bermusik itulah Smart Voice terbentuk.

Sumirah juga meceritakan bahwa Smart Voice pernah dinaungi oleh sebuah agensi musik dari sebuah audisi. Semenjak itu, mereka seringkali mengisi acara-acara di berbagai pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Namun, keadaan itu tidak bertahan lama. Mereka akhirnya diputus kontrak karena banyaknya keluhan yang datang dari agensi dulu.

Sumirah (40), anggota Smart Voice

“Kayanya belum cocok. Suka di complain juga kalau main-nya jelek,” ujarnya.

Suasana penonton yang menyaksikan penampilan Smart Voice

Menurut Sumirah, tawaran untuk manggung acap-kali datang dari penonton. Namun, hampir  seluruhnya dari tawarannya itu hanyalah  ‘janji kosong’ saja.

Yaa kadang cuma ngomong doang sih. Ditunggu punya tunggu malah ilang. Ibarat jamur sudah bulukan,”  ujarnya sambil tertawa.

Selain mengamen di kawasan CFD, para anggota Smart Voice ada yang bekerja sebagai pemijat sampai berjualan krupuk. Mengamen hanya dilakukan mereka pada hari minggu saja atau saat ada panggilan manggung datang.

Dalam sekali gelaran di CFD, lanjut Sumirah, Smart Voice bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 1 juta- Rp 1,5 juta dalam sehari. Uang itu kemudian dibagi merata kepada seluruh anggota. Jika sudah selesai, mereka akan kembali ke kota asalnya di Depok dan Bandung.

“Kalau udah ngumpul (red-terkumpul uangnya) duitnya buat anak, bini, keluarga terus pulang,” jelasnya.

Jika kalian tertarik menonton penampilan mereka, datanglah setiap Minggu pagi di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, tepatnya di depan Stasiun Sudirman sampai pukul 10 pagi.


Reporter: Khairunnisa & Febi Riyanti
Penulis   : Meidiana Aprilliani
Editor     : Meidiana Aprilliani






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...