Langsung ke konten utama

Misteri Alas Roban di Jawa Tengah yang Terkenal Angker


Doc: Line Today

Alas Roban sempat ramai dibicarakan karena keangkerannya dan memiliki segudang misteri. Alas Roban merupakan sebuah jalur yang terletak di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalur Alas Roban termasuk jalur Pantura Jawa yang menghubungkan Kabupaten Batang dan Kota Semarang. Jalanan yang curam, berkelok, dan dikelilingi pohon yang lebat membuat siapapun merinding saat melewatinya.

Dahulu, Alas Roban adalah daerah hutan belantara yang dibabat habis untuk dibangun jalan raya oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada masa kolonialisme Belanda tahun 1808-1811. Alas Roban dijadikan sebagai sarana yang menghubungkan perekonomian antara kota maju dan kota terpencil di wilayah Jawa Tengah.

Pada masa pembangunannya, banyak rakyat Indonesia yang dipaksa kerja rodi di bawah perintah pemerintahan Belanda. Saking beratnya, akhirnya banyak yang menjadi korban jiwa karena kelelahan. Bahkan mayat-mayat mereka pun dibuang begitu saja di pinggir jalan.

Kisah yang populer tentang Alas Roban salah satunya sebagai tempat pembuangan mayat. Hal ini dilatarbelakangi oleh tragedi Penembakan Misterius (Petrus) yang terjadi sekitar tahun 1980-an. Mayat-mayat yang menjadi korban petrus tersebut dibuang di daerah hutan Alas Roban. Karena tempatnya sepi dan jarang dilalui, orang-orang tak mengetahui siapa yang membuang mayat-mayat itu.

Konon, dipercaya bahwa mayat-mayat yang dibuang di Alas Roban bisa segera lenyap. Banyak yang menduga jika mayat tersebut dimakan hewan buas, namun ada juga rumor jika mayat itu diambil oleh makhluk misterius.

Selain itu, kecelakaan-kecelakaan yang terjadi juga menjadi misteri Alas Roban. Jalanan Alas Roban yang sangat curam, berkelok dan sempit, sehingga pengendara yang ingin melintasi jalan ini harus berhati-hati. Terlebih pada penerangannya yang masih kurang. Alhasil, banyak kecelakaan terjadi di daerah tersebut. Beberapa korban yang selamat dari kecelakaan melaporkan jika mereka mengalami kejadian mistis tepat sebelum terjadi kecelakaan.

Adapun beberapa pengalaman mistis yang dialami oleh orang-orang yang melewati jalur Alas Roban seperti warung pecel lele hantu, pengendara motor tanpa kepala, dan bus hantu. Ada pula penampakan kuntilanak, genderuwo, hingga pocong juga sering kali menampakkan diri di depan pengendara yang melintasi jalur Alas Roban.

Sumber: Line Today, Phinemo.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...