Langsung ke konten utama

Cruella (2021): Satu Lagi Penjahat Disney dengan Masa Lalu Kelam

 

Doc: Cinemags.co.id

Artikel ini mengandung spoiler

Disney kembali membuat film real-life action dari tokoh-tokoh lamanya, dan kali ini sasarannya adalah Cruella De Vil. Meskipun masih dalam masa pandemi COVID 19, hal tersebut tidak menghalangi Disney untuk membuat film Cruella tetap fantastis.

Cruella merupakan salah satu tokoh antagonis Disney yang sangat populer. Tokoh ini pertama kali muncul dalam film 101 Dalmatians di tahun 1961. Cruella dikenal sebagai penggiat fesyen yang amat nyentrik dan memiliki obsesi untuk membuat mantel dari bulu-bulu anjing Dalmatian

Dalam film terbarunya yang rilis di tahun 2021, Disney mengemas Cruella menjadi film yang dark dan sangat berbeda dengan apa yang terjadi di 101 Dalmatians, persis seperti bagaimana Disney membuat remake film Maleficent yang jauh berbeda dengan cerita The Sleeping Beauty.

Disney menampilkan Emma Stone untuk memerankan Cruella, dan bertransformasi menjadi seseorang yang jahat dan anarkis, bahkan dicap sebagai tokoh paling jahat di Disney.

Disini diceriatakan seorang gadis bernama Estella yang tinggal berdua dengan ibunya yang sangat baik hati, Chaterine (Emily Beecham), di sebuah kota kecil. Estella lahir dengan rambut separuh putih dan separuh hitam, dimana ini yang membuat ia disebut aneh.

Estella lalu dikenal sebagai pembuat onar, meskipun hal tersebut didasari olokan teman-temannya yang menganggap Estella aneh. Ia di cap brutal dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Estella sendiri memiliki mimpi untuk menjadi desainer fesyen ternama.

Setelah kematian ibunya yang tragis, Estella menemukan dua pencuri yang akhirnya menjadi rekan kerjanya untuk bertahan hidup di London, Jasper (Paul Walter Hauser) dan Horace (Joel Fry).

Berkat mereka Estella akhirnya kembali ke dunia fesyen dengan bekerja di rumah fesyen The Baroness milik desainer bertangan dingin bernama Baroness (Emma Thompson). Usut punya usut, ternyata Baroness adalah penyebab kematian ibunya Estella. Akhirnya Estella berubah menjadi Cruella De Vil dan berjanji akan membalaskan dendamnya.

Cruella bersaing dan membuat onar untuk membalas dendam. Ia lalu muncul sebagai saingan Baroness di dunia fesyen dengan gaya baju yang unik dan sangat menarik perhatian para pengamat fesyen. Ia juga menghancurkan peragaan busana yang digelar Baroness.

Film ini banyak didominasi oleh kejahatan-kejahatan dan kreatifitas Cruella dalam berbusana. Craig Gillespie selaku sutradara tampak jelas membuat Cruella menjadi sosok yang kejam dengan masa lalu yang sulit.

Sayangnya penempatan tokoh di film ini banyak yang kurang tepat, seperti adanya Anita Darling yang berusaha diangkat dari film terdahulunya, serta keberadaan Jasper dan Horace yang berubah total dari ‘anak buah’ Cruella, menjadi rekan kriminal.

Meskipun Cruella digambarkan oleh Gillespie sudah sangat jahat, namun tetap tidak bisa menandingi kejamnya Cruella De vil versi 101 Dalmatians yang tega menculik dan membunuh anjing-anjing Dalmatian.

Bagaimana? Tertarik menonton lebih lanjut kisah Cruella? Lalu bagaimana ya akhir ceritanya? Langsung saja menonton di bisokop terdekat atau bisa juga menggunakan layanan streaming Disney+ Hotstar.

 

Sumber: CNN Indonesia

Penulis: Risya Effhel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...