![]() |
Doc: Google |
Malam telah beranjak larut di Kota Chesire, Inggris.
Ada seorang wanita yang tinggal sendirian di sebuah rumah bersama kucingnya. Tubuhnya
cukup gemuk, sehingga ia ingin diet demi menurunkan berat badan.
Membulatkan tekad, wanita itu memutuskan untuk mulai
saat itu juga. Ia pun hanya makan seporsi kecil salad dan air putih untuk makan
malam.
Tidak kenyang memang. Perutnya masih mengeluarkan
suara. Tapi ia yakin, perjuangannya pasti akan membuahkan hasil. Setelah mencuci
piring dan memastikan kucingnya sudah makan, wanita itu pun pergi tidur.
Kriiiing!
Jam wekernya berbunyi. Ia pun segera bangun dan
pergi mandi. Setelah mengenakan pakaian, wanita itu mencoba naik ke atas
timbangan.
Berat badannya naik lima kilogram.
Ia jelas terkejut. Bagaimana bisa tubuhnya bertambah
berat begitu saja?
Wanita itu pun mencoba memeriksa timbangannya. Tidak
rusak, baterainya juga masih memiliki daya. Dites pakai menimbang barang-barang
lain juga tidak ada masalah.
Menghela napas panjang, ia menyerah dan pergi ke
dapur untuk membuat sarapan. Namun, kejutan lain menyambut wanita itu sesampainya
di sana.
Dapurnya berantakan. Ada banyak sampah kemasan
cemilan, bekas lelehan coklat, hingga tub
es krim kosong yang terkumpul di atas meja makan. Pintu kulkas dan laci dapur
juga tidak tertutup rapat. Begitu diperiksa, benar saja, cemilan yang
disimpannya di sana habis semua.
Pencuri? Atau hewan yang melakukan ini? Tapi pintunya
terkunci, dan sampahnya tertimbun rapi.
Mungkin… sleepwalking?
Aah, ia ingat soal gangguan ini. Tidur sambil
berjalan. Seingatnya, hanya sewaktu kecil ia pernah mengalaminya. Itu pun sudah
lama dan hanya terjadi satu kali. Ditambah lagi, wanita itu dulunya hanya
berjalan mengitari kamar, bukan menghabiskan seluruh persediaan camilan di dapur.
Untungnya sayur, daging, dan bahan-bahan makanan lain
yang perlu dimasak tidak tersentuh. Sehingga ia tidak perlu mengeluarkan uang
untuk berbelanja.
Seharian itu wanita tersebut habiskan dengan membereskan
bekas-bekas sampah makanannya. Ia juga berolahraga untuk mengurangi berat
badannya yang bertambah kala itu.
Malam tiba, wanita itu memberi makan kucingnya, dan
kembali makan dengan menu yang sama. Seporsi kecil salad dan air putih. Setelah
itu, wanita itu pun pergi tidur.
Kriiiing!
Jam wekernya berbunyi. Setelah bangun, wanita itu
langsung naik ke atas timbangan. Ia pikir, setelah kemarin seharian membereskan
rumah, berolahraga, dan sengaja tidak menyisakan makanan siap santap di
dapurnya, pasti berat badannya akan turun.
Sayangnya, beratnya malah bertambah enam kilogram.
Dengan wajah kaget dan langkah terburu-buru, wanita
itu bergegas ke dapur.
Di atas meja, ada panci besar berisi sup yang isinya
sudah nyaris tidak bersisa, bersama tulang-tulang ayam, sisa daging panggang,
dan beberapa sampah mangkuk kertas yang sepertinya dipakai membuat kue. Wajan
dan penggorengan berisi minyak bekas menggoreng masih berada di atas kompor.
Talenan dan pisau-pisau di konter dapur juga kotor, dan tempat sampahnya penuh
hingga beberapa kulit kentang dan sampah lainnya berceceran di lantai.
Ia… memasak saat tidur?
Gila. Bisa bahaya kalau dirinya terluka, atau tak
sengaja membuat kebakaran.
Wanita itu memeriksa tangannya. Tidak ada bekas luka
apa-apa di sana. Kompornya juga sudah benar-benar mati. Syukurlah.
Karena lagi-lagi dihadapkan dengan keadaan seperti
ini, mau tak mau ia kembali mesti membereskan dapurnya. Ditambah lagi, wanita
itu mesti berolahraga ekstra demi menurunkan berat tubuhnya yang terus
bertambah.
Sebagai bentuk pencegahan, setelah membereskan rumah,
berolahraga, dan makan malam bersama kucingnya, ia memasang alarm pada
kulkasnya. Wanita itu juga mengunci pintu dapur, membawa kucingnya ke kamar,
dan mengunci pintunya sebelum tidur.
Kriiiing!
Jam wekernya berbunyi. Saat terbangun, dilihatnya
pintu kamarnya terbuka. Ia langsung berlari ke dapur, tapi ternyata pintu dapurnya
masih terkunci. Saat coba menimbang badan pun, berat tubuhnya tidak begitu
berubah.
Mengira bahwa wanita itu tidak makan saat tidur
lagi, dengan kegirangan ia pun melangkah ke kamar mandi. Namun, saat matanya
tak sengaja melihat cermin, matanya terbelalak.
Mulutnya berlepotan darah.
Ia baru saja hendak berteriak, kemudian teringat
bahwa pagi itu kucingnya belum terlihat.
Penulis: Annisa Aulia N. S
(Terinspirasi dari pemberitaan di The Daily Mail)
Komentar
Posting Komentar