Langsung ke konten utama

Mimpi Buruk

Doc. Liputan6.com


 Di suatu malam, seorang anak membangunkan ayahnya yang sedang tidur.

"Ayah, ayo bangun ayah!" Sahutnya panik sambil menggoyang-goyangkan bahu sang ayah.

Menahan kantuk, ayahnya pun akhirnya terbangun. "Ada apa, nak?" Tanyanya.

Si anak pun mengatakan kalau ia mimpi buruk. Saat sang ayah memintanya untuk bercerita, anak itu menolak. “Karena dalam mimpiku, ketika aku menceritakannya kepada ayah, makhluk yang memakai kulit mama itu bangun,” katanya.


Begitu si anak menyelesaikan kalimatnya, selimut yang dikenakan ayahnya ditarik ke belakang. Ia terdiam seketika. Ketakutan melihat pada sosok di belakang ayahnya.

Sang ayah yang kebingungan pun merasakan hal yang aneh pada selimut yang ia pakai. Ditambah raut wajah ketakutan yang ditampilkan anaknya. Perlahan-lahan, sang ayah pun menengokkan kepalanya ke belakang.

Tampaklah sosok yang menarik selimutnya. Jelas bukan manusia. Gigi bertaring panjang itu merobek bibir bawahnya. Tampak tajam sekali. Kedua lubang matanya berisikan bola-bola mata merah menyala, layaknya mata laba-laba. Ditambah dengan tetesan-tetesan darah merah kehitaman yang mengalir dari mata menuruni dagu dan senyuman lebar mengerikan yang ditarik hingga menyentuh ujung telinga.

Mengerikan.

Beruntunglah, sosok yang menyeramkan itu tiba-tiba menghilang, tak lama setelah menampakkan diri di hadapan ayah dan anak itu. Bahkan setelah makhluk itu pergi pun, sang anak dan ayahnya hanya mampu terdiam dalam keterkejutan. Masih tidak menyangka akan kemunculan sosok mengerikan tersebut.

Hal yang menjadi masalah, sejak saat itu, mimpi buruk ini selalu hadir setiap malam jumat. Tepat setelah anak itu memimpikan sesuatu, maka hal itu akan selalu menjadi kenyataan.


Penulis : Salma Sebrina A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...