Langsung ke konten utama

Kendala Untuk Membangun Jaringan 5G di Indonesia Telah Diungkap Oleh KOMINFO

 

Infrastruktur & frekuensi radio untuk jaringan 5G menjadi tantangan utama dalam pembangunan yang telah disampaikan oleh KOMINFO (FOTO/YOUTUBE Neuron)

Jakarta – Jaringan 5G merupakan teknologi jaringan intergerasi internet yang paling muktahir saat ini. Namun, menerapkan jaringan 5G di Indonesia tentunya memiliki permasalahannya sendiri, Kementerian Komunikasi dan Informatikan (KOMINFO) mengungkapkan sederet kendalanya usai perdana dirintis pada Mei lalu.

Dilansir cnnindonesia.com, juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan, kendala pembangunan layanan generasi kelima itu yakni ketersediaan sederet infrastruktur serta frekuensi radio.

"Ketersediaan infrastruktur pasif, infrastruktur aktif, dan spektrum frekuensi radio menjadi beberapa dari tantangan yang dihadapi dalam pembangunan dan perluasan layanan jaringan 5G," ujar Dedy kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Jumat (17/12/2021).

Untuk mengatasi hal tersebut, Dedy mengatakan pihaknya mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur pasif, seperti menara (tower), dan gorong-gorong (ducting).

Selain itu pihaknya juga dikatakan mendorong penyediaan infrastruktur aktif seperti perangkat Base Transceiver Station (BTS) atau Microwave Link dan pembangunan kabel Fiber Optic.

Ia mengatakan pemerintah juga terus berusaha melakukan harmonisasi kebijakan antara pusat dan daerah, sehingga pelayanan publik terkait perizinan dapat diperbaiki kualitas kemudahannya.

Selain itu untuk merespon tantangan penyediaan spektrum frekuensi radio, hal utama yang menjadi fokus pemerintah adalah penyediaan Digital Dividend di pita frekuensi 700 MHz.

Sebagai informasi pita frekuensi 700 MHz merupakan frekuensi yang digunakan untuk layanan siaran tv analog.

Dedy mengatakan sesuai amanat UU Cipta Kerja, pihaknya berupaya membebaskan frekuensi 700 MHZ dari siaran TV analog selambat-lambatnya pada, Rabu 2 November 2022 untuk dialihfungsikan sebagai frekuensi layanan jaringan 5G.



Penulis: Silva Shehan A

Sumber: cnnindonesia.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...