Langsung ke konten utama

Lombok Punya Potensi Jadi Destinasi Wisata Budaya

 

Salah satu spot menarik di Mandalika, Pantai Tanjung Aan (FOTO/indonesia.travel)

Lombok – Seorang budayawan Lombok yang bernama Lalu Putria dalam Konferensi International Mandalika dengan tema “Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism” menerangkan bahwa, Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi untuk tumbuh menjadi destinasi wisata budaya.

Menurut Lalu Putia, “Sejatinya, Lombok bisa ditambah jadi pariwisata alam, olahraga, medis, dan budaya. Lombok budayanya luar biasa,” pada Rabu (1/12).

Kemudia ia mengutarakan bahwa perihal penguatan daya saing pariwisata di kawasan NTB terkhusus area Lombok, bagi budaya dan kearifan lokal yang ada dapat dimasukkan karena masih banyak ditemukan karya dan tulisan – tulisan lontar tertata dengan baik, yang mana karya tersebut telah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.   

Salah satu yang menjadi contohnya terdapat tulisan lontar yang memiliki cerita tersendiri terkait dengan kelahiran manusia. Selain itu, juga ada mengenai tulisan yang menjabarkan mengenai keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia sesama manusia, dan manusia dengan alam, lingkungan, serta tidak lupa dengan isinya.

Untuk memaksimalkan potensi yang ada, pengembangan Lombok menjadi destinasi wisata budaya dibutuhkan partisipasi dari banyak pihak yang dapat membantu, tidak hanya dari pemerintah saja tetapi dari semua lapisan di masyarakat.

Dengan menyusuri lebih dalam tentang nilai – nilai budaya dapat memudahkan dalam proses pelestarian potensi yang telah dipertahankan di Lombok, terkhusus kawasan Mandalika.

Diharapkan bahwa banyak pihak yang ikut berpartisipasi dalam pengembangkan potensi pariwisata, terutama dari masyarakat. Sudah semestinya, kita sebagai masyarakat menggali lebih dalam lagi budaya khas lokal yang terdapat di daerah, bukan meniru budaya yang lain.

 

Penulis : Haura Savitri Jatayusati

Sumber : Kompas.com

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Mau Ajukan Cicilan Uang Kuliah, Begini Caranya

Sapta AP - MeClub UB Jakarta - Bagi Sobat MeClub yang memiliki kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran uang kuliah, meskipun dengan sistem pembayaran virtual account (VA), Kamu masih bisa mengajukan permohonan cicilan. Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA, mengakui bahwa pada semester-semester sebelumnya, sejumlah mahasiswa sering mengajukan banyak variasi mengenai cicilan, seperti besaran pembayaran biaya pertama dan jumlah cicilan pembayaran. Saat ini sistem cicilan biaya kuliah sudah dibuat dengan cara yang lebih praktis dan lebih seragam. Secara umum, mahasiswa yang mengajukan cicilan pembayaran akan diberikan keringanan hanya untuk membayar BOP dan biaya registrasi sebagai pembayaran pertama. Darminto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kampus akan melakukan negosiasi terkait besaran biaya pertama dan jumlah cicilan. "Untuk yang mendapat beasiswa Cemerlang, kalau misalnya dia mengajukan pembayaran pertama sebesar 4 juta sementara dia harus...

Larang Mahasiswanya Kenakan Almet Saat Unjuk Rasa, Edaran Senat UB Tuai Pro Kontra

Sumber foto: Thearyaten Jakarta, 25 September 2019 – Senat Universitas Bakrie mengumumkan pelarangan bagi mahasiswa/i Universitas Bakrie untuk melakukan aksi demo di DPR kemarin dengan mengenakan almamater kampus. Hal ini disampaikan dalam unggahan Instagram @senatub yang diunggah pada Senin, (23/9). Sumber: Intagram.com/senatub “Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Bakrie bahwa Jas Almamater tidak boleh digunakan untuk kegiatan demonstrasi di gedung DPR RI pada tanggal 24 September 2019 sebagaimana yang tertera pada SOP Penggunaan Jas Almamater pada Pasal 10 poin A. Pihak Kampus Universitas Bakrie memberikan sanksi berupa pengeluaran (DROP OUT). Maka dari itu, jika tetap ingin tetap berpartisipasi turunlah atas nama rakyat dan mahasiswa tanpa membawa/mengenakan atribut identitas Universitas Bakrie.” bunyi siaran pers/ press release Senat Universitas Bakrie. Sumber: Intagram.com/senatub Jika dilihat dari penjelasan yang ada di slide ke-2 gamb...