Langsung ke konten utama

Menikmati Sajian Khas Makassar di Restoran Pelangi

Buat Sobat MeClub yang menyukai makanan khas Makassar, khususnyaseafood, restoran Pelangi yang berada di Jalan Wahid Hasyim No. 108 Menteng merupakan salah satu restoran Makassar yang menjadi primadona di kalangan pecinta makanan.

Suasana restoran yang nyaman dan bersih (sumber: id.openrice.com)
Menu favorit dari Restoran Pelangi ini adalah Mie Titi, yaitu mie kering yang disiram dengan kuah sayuran dan seafood yang kental. Penampilannya memang mirip Ifumie namun dengan rasa yang lebih nikmat, apalagi jika dinikmati bersama jeruk nipis dan sambal. Harganya memang sedikit mahal bagi kantong mahasiswa, sekitar Rp 35.000 per porsi.

Mie Titi, sajian favorit di Restoran Pelangi (sumber: id.openrice.com)
Coba juga nasi campur Makassar yang berisi dendeng sapi, sambal goreng ubi, abon, telur rebus dengan tambahan kuah coto panas yang semakin menambah selera makan. Dengan porsi yang besar, kita cukup merogoh kocek sekitar Rp 20.000 saja per porsi. Cocok kan buat kantong mahasiswa seperti sobat MeClub?
Tak hanya makanan, Restoran Pelangi juga menyajikan aneka es khas Makassar, mulai dari es pisang ijo, es pallubutung, dan es markisa yang segar dan manis. Untuk panganan ringan, Sobat MeClub cukup mengeluarkan uang sekitar Rp 10.000 sampai Rp. 15.000 saja. Jika hanya ingin cemilan, tersedia pula aneka kue seperti jalangkote (pastel) dan putu cangkir.

Es Pallubutung, dessert khas Makassar (sumber: id.openrice.com)
Suasana restorannya sendiri walaupun selalu terlihat ramai tapi tetap nyaman dan bersih. Cocok untuk tempat kumpul-kumpul bersama keluarga dan teman. Selamat makan, sobat MeClub!
(VIA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete