Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 18, 2018

TUTI: Kemeja Kotak-kotak Hingga Karedok

Credit: Poskota News Posko kemenangan pasangan calon (paslon) Ahok-Djarot, atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Lembang, diramaikan oleh relawan dan warga pendukung paslon nomor urut 2 tersebut. Tidak hanya untuk mengambil swafoto dengan paslon, tetapi juga untuk mengeluarkan aspirasi para pendukung kepada paslon. Karena posko yang bertempat di kawasan Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat ini ramai di kunjungi, banyak pula pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang untuk meramaikan suasana. Mayoritas PKL di sini berjualan kemeja dan aksesoris khas paslon nomur urut 2 seperti kemeja kotak-kotak, syal, topi, pin hingga baju overall motif kotak-kotak. Sari (42) pedangang merchandise asal Kayumanis, Jakarta Timur bercerita bahwa syal yang ia jual sangat diminati pengunjung yang terus berdatangan ke posko tersebut, (8/12/2016). Selain itu, ia juga mengungkapkan alasannya berjualan di Rumah Lembang karena ikut-ikutan saja. Ia menuturkan jualannya bukan karena kampanye

TUTI: Skorsing Bagi Pengikut Kampanye Cagub DKI Jakarta?

Credit: Merdeka.com Jakarta ─ Pengawas petugas kebersihan menilai petugas kebersihan yang mengikuti kampanye calon gubernur (cagub) tidak wajar. Sanksi berupa pemberian libur sementara dari tugas (skorsing) merupakan salah satu tindakan tegas dari Dinas Kebersihan bagi petugas kebersihan yang ikut serta dalam kampanye cagub DKI Jakarta. Menurut Yanto (60) seorang pengawas petugas kebersihan di Matraman, petugas kebersihan (Pasukan Oranye) yang mengikuti kampanye cagub tidak perlu mengikuti kegiatan kampanye. “Kalau petugas, kerja ya kerja. Tidak perlu mengikuti kampanye cagub. Tidak perlu ikut campur lah.,” kata Yanto ketika ditemui di Jakarta Selatan Selasa (29/11/2016). Membahas mengenai upah minimum regional (UMR) yang saat ini sudah di tetapkan, menurut beliau sudah cukup untuk biaya sehari-hari petugas kebersihan. “UMR Rp 3,1 juta cukup untuk biaya sehari-hari,” ujar Yanto. Mengenai pembagian tugas sendiri, Dinas Kebersihan membagi dengan cara mengelomp

TUTI: K-Pop Bukan Sembarang K-Pop

Foto oleh Savira Gian (via screen capture ) Seiring perkembangan zaman, masuknya budaya sekarang ini tidak hanya didominasi oleh budaya barat saja. Korea Selatan kini mulai bertindak sebagai pengekspor budaya pop melalui tayangan hiburan, seperti musik, pakaian, film, drama dan makanan. Korea Selatan pun menjadi saingan berat bagi budaya barat. Saat ini, sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia terutama remaja yang tinggal di kota besar pasti sudah tak asing lagi mendengar istilah “K-pop”.   Banyak sekali remaja yang menyukai dunia hiburan Korea Selatan seperti musik, drama, film, reality show dan banyak lagi yang sekarang sedang hits di Indonesia. K-pop sendiri adalah singkatan dari Korea Selatann Pop yang berarti musik populer dari Korea Selatan Selatan sedangkan K-popers adalah sebutan untung penggemar K-pop. Demam Korea Selatan atau yang dikenal sebagai “Hallyu” di Indonesia telah menjangkiti kalangan anak muda selama kurang lebih sepuluh tahun. Budaya moder

TUTI: Ia Belajar Membaca Dari Bungkus Makanan

Foto oleh Tias Prasetyo “Berapa kilo lagi?” “Berapa menit lagi sampainya?” “Sudah berapa jam kita jalan?” “Ya Allah jalannya nanjak.” “Alhamdullilah Turunan.” “ASTAGFIRULLAH TANJAKAN LAGI.” “Semangat!!!!” Tiba-tiba tiduran di tanah. “ Gak boleh ngeluh!!!!” Tiba-tiba kepikiran pulangnya gimana. Kira-kira begitulah obrolan kami selama perjalanan menuju Baduy. Saya, Diah dan Nanda sudah lama merencanakan perjalanan ini. Akhirnya sehabis UTS bulan Mei yang lalu kami langsung meluncur mengunjungi suku yang masih berpegang teguh pada budayanya. Perjalanan dimulai saat kami berkenalan dengan teman-teman yang akan mengikuti perjalanan dua hari ini. Saya merasa canggung, selain karena kami belum saling kenal, ternyata hanya kami bertiga yang masih kuliah sedangkan yang lainnya adalah pekerja. Sekitar pukul tujuh pagi, berangkatlah kami berdelapan menggunakan commuter line seharga Rp 5.000 dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Rangkas Bitung. Kami gunakan

KUMIS : Rekaman 911 Part 1 : "Mahluk Berkepala Sobek"

Credit : Dokumentasi Tim Grafik Tau gak? Jika kamu terjebak masalah, seperti diikuti orang tak dikenal? Rumahmu dimasuki penjahat? Melihat aksi kejahatan didepan matamu? Dan berbagai kejadian mendesak lainnya, siapa yang harus kau hubungi atau apa yang harus kau lakukan? Di Amerika sendiri terdapat panggilan “911”sebagai saluran telepon khusus untuk panggilan darurat yang digunakan oleh warga Amerika Serikat. Di negara maju tersebut saluran panggilan darurat 911 memiliki banyak fungsi dan kegunaan salah satunya adalah memudahkan akses bagi siapa saja yang sedang membutuhkan pertolongan darurat secara tepat, akurat dan cepat, dan   bahkan percakapanmu terekam agar bisa menjadi bukti apa yang telah terjadi. (dikutip dari : www.anehdidunia.com) Jika menurut kalian panggilan ini hanya berisi tentang orang-orang yang tengah menghadapi kejahatan kalian salah, terdapat banyak rekaman mengenai hal-hal yang berhubungan mistis. Disini kita akan membahas salah satu panggila

KUMIS : Jangan Tidur Sendirian !

Credit : Dokumentasi Tim Grafik Malam itu, saat terdengar suara ketukan yang berasal dari bawah tempat tidur Ara. Ara tak lagi berani tidur sendirian! Malam itu adalah malam yang menakutkan bagi Ara di dalam hidupnya. “Kenapa?” Mungkin itu adalah pertanyaan setiap orang ketika membaca cerita ini. Sebelum kejadian di malam itu terjadi, rumah Ara bukan di rumah yang saat ini sedang ia tempati. Ara dan keluarganya terpaksa pindah rumah dikarenakan Ayah Ara harus dinas di Kota yang saat ini ia tempati. Malam itu adalah malam pertama Ara dan keluarganya tinggal di rumah baru. Rumah barunya lebih besar dan lebih banyak memiliki kamar dibandingkan dengan rumah lamanya. Di rumah lamanya hanya terdapat dua kamar. Ara dan kakaknya terpaksa tidur di satu kamar yang sama. Berbeda dengan rumah baru Ara yang memiliki jumlah kamar lebih banyak dari rumah lamanya. Untuk mengisi kamar yang kosong, Ara dan kakaknya kini tidak tidur dalam satu kamar lagi seperti di rumah lama. Ara

KUMIS : Tidur Bersama Bayangan

Credit : Dokumentasi Tim Grafik Malam itu, seorang laki-laki bernama Putra baru saja mengganti posisi tempat tidurnya dekat dengan jendela. Tepat sekali kepalanya berada didekat jendela. Mengubah posisi benda dikamar adalah sebuah rutinitas tiap tahun dirumahnya, agar tidak bosan dengan kamarnya. Namun mengubah tempat tidurnya dekat dengan jendela adalah pilihan yang salah untuknya, karena setiap malamnya ia merasa tidak nyaman ketika tidur. Pernah sekali, ia merasakan badannya tidak bisa bergerak sama sekali, semuanya berat, badannya terasa sakit seperti ditiban sesuatu. Dan ketika ia bangun dipagi hari, badannya merasa sakit bukan main seperti habis melakukan aktifitas yang menyita banyak tenaga. Berlanjut pada malam-malam seterusnya, sampai pada akhirnya ia menyadari kalau selama ini dirinya ditimpa oleh sosok yang tak terlihat. Yaitu, Kuntilanak. Putra sempat bisa melihat saat masih kecil, namun mata batinnya ditutup waktu ia masuk SD. Dirinya yang sedang da

KUMIS : Dia, Tapi Bukan Dia

Credit : Dokumentasi Tim Grafik "Hari ini main yuk? Kangen nih gue jalan sama lo" Begitulah kira-kira percakapan singkat aku dan sahabatku, Nadia (nama disamarkan) melalui sambungan telepon. Meskipun kita bersahabat sudah lama, Nadia atau yang akrab di sapa Aya selalu ketakutan ketika menginjakkan kakinya di rumaku. Menurutnya, rumahku seram dan terlihat seperti rumah yang tak berpenghuni ketika dilihat dari luar. Sesekali dia juga merasakan ada bayangan hitam yang lewat di ujung kelopak matanya. Semua cerita menyeramkan Aya tentang rumahku tak pernah aku hiraukan. Karena aku merasa nyaman dirumah ini dan tidak pernah merasakan kejadian aneh seperti perkataannya. *kring kring* Teleponku berbunyi lagi, bisa kutebak ini pasti dari Aya. "Iya Aya kenapa lagi sih?"Jawab kusedikit kesal "Buruan mandi ntaan, ntar ada yang nemenin lo mandi baru tau rasa"  "Apaan sih lo" jawabku ketus dan langsung menutup teleponnya. Aya

Aselole....Fenomena Dangdut Koplo

Credit : Dokumentasi Tim Grafik Tidak ada yang tahu pasti, tepatnya siapa yang menemukan dangdut Koplo. Tetapi, para pelaku dangdut Koplo meyakini bahwa awal mula ditemukan di lokalisasi Jarak, di Surabaya sekitar tahun 1990an. Seperti dikutip dari Tirto, nama Dangdut Koplo diambil dari "pil koplo", jika kita menenggaknya, maka akan merasa bersemangat. Begitu juga dengan dangdut Koplo. Jika mendengarnya, meski mempunyai masalah seberat apapun, adalah hal yang wajib bagi para pendengar dangdut Koplo untuk melampiaskan semangat dengan bergoyang, minimal kepala yang bergoyang. Salah satu biduan yang membuat dangdut Koplo makin terkenal adalah Inul Daratista.  Biduan asal Pasuruan itu melakukam debutnya di tahun 2003. Penampilan Inul yang direkam dan disebarluaskan melalui vcd bajakan membuatnya viral pada masa itu. Meski Inul pada masa itu dicekam, karena dianggap menampilkan goyangan yang bisa memgundang syahwat para pria. Untuk masa kini, ada Via Vallen