Tidak ada yang tahu pasti, tepatnya siapa
yang menemukan dangdut Koplo. Tetapi, para pelaku dangdut Koplo meyakini bahwa awal
mula ditemukan di lokalisasi Jarak, di Surabaya sekitar tahun 1990an.
Seperti dikutip dari Tirto, nama Dangdut
Koplo diambil dari "pil koplo", jika kita menenggaknya, maka akan merasa
bersemangat.
Begitu juga dengan dangdut Koplo. Jika
mendengarnya, meski mempunyai masalah seberat apapun, adalah hal yang wajib
bagi para pendengar dangdut Koplo untuk melampiaskan semangat dengan bergoyang,
minimal kepala yang bergoyang.
Salah satu biduan yang membuat dangdut Koplo
makin terkenal adalah Inul Daratista.
Biduan asal Pasuruan itu melakukam
debutnya di tahun 2003. Penampilan Inul yang direkam dan disebarluaskan melalui
vcd bajakan membuatnya viral pada masa itu. Meski Inul pada masa itu dicekam,
karena dianggap menampilkan goyangan yang bisa memgundang syahwat para pria.
Untuk masa kini, ada Via Vallen asal
Surabaya dan Nella Kharisma dari Kediri. Berkat kemajuan teknologi, nama mereka
berdua bisa cepat terkenal. Peran para Youtuber-lah yang membuat nama mereka cepat menyebar.
Dengan lagu dan khasnya masing-masing, mereka mampu memikat penonton hingga
jutaan view di Youtube.
Tua, muda, pria, wanita, banyak yang
tertarik dengan dangdut Koplo berkat mereka. Tidak hanya penyuka dangdut,
tetapi juga mereka yang sebelumnya tidak menyukai dangdut, bisa saja tertarik
untuk menikmati dangdut Koplo kekinian yang ditambah rap ala Via Vallen dan
Nella Kharisma.
Tidak hanya musiknya saja yang bernuansa kekinian,
liriknya pun juga menarik, apalagi dicampur bahasa Indonesia dan juga Jawa.
Sampai pada akhirnya sekarang, lagu-lagu
dangdut Koplo dari Nella Kharisma dan Via Vallen terus terdengar dimana-mana.
Dan membuat dangdut tidak lagi dipandang sebelah mata karena berpakaian sexy
dan bergoyang seronok karena Via dan Nella menunjukan dangdut kekinian dengan
pakaian ala-ala Korea dan koreografi berupa tarian yang sudah dibuat sedemikian
rupa untuk menghibur tanpa menggunakan goyangan-goyangan seronok.
Ditambah senggakan yang unik seperti
"Buka sitik jos" lalu " aselole" dan juga ada "ga mau
pulang, maunya digoyang" yang biasa dilontarkan oleh penonton di
tengah-tengah lagu makin menambah keseruan dalam menonton dangdut Koplo.
Dahulu, dangdut dianggap musik rakyat,
karena penggemarnya mayoritas dari kelas bawah. Tetapi kini dengan adanya
dangdut Koplo ala Via dan Nelly, bisa saja nantinya malah akan menjadi genre musik
favorit lokal untuk semua kalangan.
Penulis : Julia Chatriana
Grafik : Ellysa Herawati
Editor : Helvira Rosa
Komentar
Posting Komentar