Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 16, 2015

Cerita Sobat MeClub Soal UB's Week

Kampus UB - Direktur Pembelajaraan dan Kemahasiswaan pada 22 Juli lalu mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan agar kegiatan ospek dijalankan oleh pihak kampus, bukan mahasiswa. Sudah bukan rahasia lagi, hal ini dipicu oleh maraknya isu   bullying   dan perploncoan pada kegiatan ospek yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Tujuan surat edaran ini tentunya agar dapat menghilangkan 'tradisi'   bullying   dan perploncoan tersebut.  Namun, tidak semua kegiatan ospek yang diselenggarakan mahasiswa melakukan tindakan tak terpuji tersebut, contohnya saja di kampus UB. MeClub Online merangkum cerita-cerita Sobat MeClub yang pernah mengikuti rangkaian kegiatan yang biasa disebut UB's Week ini pada Sabtu (22/8/2015). Nurkumala Dewi, mahasiswi Akuntansi 2012, mengakui bahwa mengikuti rangkaian UB's Week merupakan pengalaman yang seru dan mampu mengajarkan nilai-nilai penting, salah satunya kemampuan kerja sama.  "Yang lebih berasa   sih teamwork   sama  

Surat Edaran Dikti: Ospek Diselenggarakan Kampus, Bukan Mahasiswa

Surat Edaran Dikti 01/DJ-Belmawa/SE/VII/2015 Kampus UB - Berdasarkan berita sebelumnya, diisukan bahwa penyelenggaraan kegiatan ospek di kampus UB, atau yang biasa dikenal dengan UB's Week, tidak lagi diselenggarakan oleh pihak BEM-UB. Kegiatan menyambut para calon mahasiswa baru ini selanjutnya akan diselenggarakan oleh pihak kampus UB.  Hal ini meresahkan sebagian pihak, terutama pihak BEM dan kepanitiaan yang sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Pasalnya, kegiatan penyelenggaraan kegiatan ini sudah sangat dekat, yaitu pada 25 Agustus mendatang. Namun, berdasarkan surat edaran dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini, kegiatan ospek memang seharusnya dilaksanakan oleh pihak perguruan tinggi, dalam hal ini kampus UB.  Pada poin kedua dalam surat bernomor 01/DJ-Belmawa/SE/VII/2015 ini disebutkan bahwa Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) adalah program institusi, bukan mahasiswa. Pada surat edaran ini tercantum tan

Wah! BEM UB Lepas Tanggung JawabUB's Week?

Kampus UB - Kegiatan ospek di kampus UB atau yang lebih dikenal dengan UB's Week tahun ini mengalami perubahan besar. Program kerja (proker) yang selalu dilaksanakan oleh kepengurusan BEM UB pada tahun-tahun sebelumnya kali ini harus rela dilepaskan. Pasalnya , rangkaian acara yang rencananya dilaksanakan 25 hingga 28 Agustus ini dikabarkan telah diambilalih oleh pihak kampus. "Jadi acara UB's week 2015 yang atas nama BEM tidak jadi dilaksanakan, semua acara pengenalan kampus di ambil alih oleh pihak kampus dan semua tanggung jawab di ambil alih oleh pihak kampus," kata salah satu narasumber MeClub Online pada Jumat (21/8/2015) malam. Narasumber yang merupakan salah satu panitia UB's week ini juga menambahkan bahwa keputusan tersebut baru saja disetujui pada hari ini. Belum ada keterangan lanjutan mengenai keputusan yang kemungkinan baru terjadi di kepengurusan BEM selama ini. "Ga diambil alih kampus kokk. Nanti yaa. Momennya belum pas." Hanya itu y

Berminat Jadi Aslab/Asdos? Mahasiswa Ilkom, yuk Cek di Sini

Sumber foto: kom.bakrie.ac.id Jakarta - Semua pihak mulai bersiap menyambut perkuliahan paruh pertama Tahun Ajaran (TA) 2015-2016, tak terkecuali Prodi Ilmu Komunikasi. Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan aktif, kali ini Prodi Ilmu Komunikasi kembali membuka kesempatan bagi mahasiswanya yang berminat menjadi asisten dosen (asdos) dan asisten laboratorium (aslab) untuk semester ganjil 2015/2016. Tugas seorang asdos/aslab antara lain adalah mendampingi dosen pengampu dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, memanfaatkan dan menyediakan alat serta ruangan pada Laboratorium Ilmu Komunikasi ketika dibutuhkan dalam kegiatan perkuliahan terkait, serta mengadakan asistensi bagi mahasiswa jika diperlukan. Selain itu, asdos/aslab juga berperan dalam menjaga peralatan dan ruangan yang ada di Laboratorium Ilmu Komunikasi agar tetap berfungsi secara maksimal. Pada semester ini terdapat 11 matkul yang membutuhkan peran aslab, yaitu: Peminatan Komunikasi Media Massa: 1.

Panitia: Jangan Ada Mindset Takut Ikut UB’s Week

Panitia UB's Week 2013 (doc. bem.bakrie.ac.id) UB’s (Universitas Bakrie) Week 2015 akan dilaksanakan pada 25-28 Agustus 2015 mendatang. UB’s Week adalah pekan pengenalan kampus yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Namun, hingga saat ini masih banyak calon mahasiswa dan orang tua yang khawatir akan pelaksanaan orientasi pengenalan atau yang biasa disebut OSPEK ini. Maraknya peristiwa kekerasan baik fisik maupun mental yang terjadi kepada mahasiswa baru di beberapa perguruan tinggi seperti yang tersiar di media pemberitaan membuat mahasiswa khususnya orang tua merasa ketakutan dan melarang anaknya untuk mengikuti OSPEK. Padahal, OSPEK sangat penting untuk diikuti karena ini adalah salah satu tahap mahasiswa baru berkenalan dan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah kini lebih menggalakkan peraturan OSPEK. Sesuai dengan Peraturan Dirjen No. 274 Tahun 2014, pihak yang berwenang memimpin OSPEK (perguruan ti

Masa Batal Tambah Ditiadakan, Kuspriyanto: Sudah Disetujui dalam Rapat…

Memasuki perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, beragam kebijakan baru baik akademik maupun non-akademik ditetapkan Universitas Bakrie. Kini giliran kebijakan terkait Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) atau masa batal tambah yang ditetapkan. Jika pada tahun-tahun sebelumnya masa batal tambah selalu dilaksanakan pada minggu pertama perkuliahan, mulai semester ganjil tahun ini kebijakan tersebut ditiadakan. Dengan demikian, setiap mahasiswa tidak dapat membatalkan mata kuliah yang telah dipilih maupun menambahkan mata kuliah yang belum dipilih pada saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)  jika waktu pengisian KRS tersebut telah selesai. Menurut Kepala Biro Administrasi Akademik Universitas Bakrie, Kuspriyanto, masa batal tambah ditiadakan berdasarkan kesepakatan saat rapat koordinasi bidang akademik berlangsung. “Peniadaan masa batal tambah pada minggu pertama perkuliahan adalah atas usulan program studi dan (sudah) disetujui dalam rapat koordinasi bidang

Bayar Skripsi Tiap Semester, Berikut Alasan Darminto

Kebijakan baru yang ditetapkan Universitas Bakrie tentang pembayaran biaya skripsi atau tugas akhir bukan tanpa alasan. Pada Kamis (13/8) pagi, Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Darminto, menjelaskan alasannya kepada tim MeClub Online. “Kita ingin mendorong agar mahasiswa juga bisa cepat menyelesaikan skripsi. Karena sekarang, kalau skripsi tidak selesai dalam satu semester, kan mesti bayar lagi, keluar biaya lagi. Jadi di mana-mana, di universitas lainnya, skripsi juga dihitung SKS (Satuan Kredit Semester) per semester. Jadi kalau dua tahun skripsi belum selesai, bayarnya empat kali,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Program MM-UI ini. Tak hanya itu, terkait sistem pembayaran biaya pendidikan ini, Darminto pun membandingkannya dengan beberapa perguruan tinggi lainnya. “Malah banyak di universitas lain yang sistemnya paket. Apakah dia ambil 20, atau 5, atau 2 SKS, tetapi dalam satu semester, besaran bayarannya tetap. Walaupun tinggal ambil skripsi doan

Ini Kebijakan Baru Universitas Bakrie Soal Biaya Skripsi

Universitas Bakrie menetapkan kebijakan baru tentang pembayaran biaya skripsi atau tugas akhir bagi seluruh mahasiswanya. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 010/SK/UB/R/III/2015 yang dikeluarkan pada 11 Maret 2015 lalu, biaya Satuan Kredit Semester (SKS) untuk skripsi atau tugas akhir wajib dibayarkan setiap semester dan dilakukan sebelum batas akhir pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) online . Keputusan tersebut mulai diberlakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 lalu. “Skripsi itu kan SKS, jadi sama saja dengan mata kuliah. Sebenarnya skripsi itu pembayarannya juga per SKS dan per semester. Jadi kalau dia tinggal skripsi saja, dia harus membayar SKS skripsi,” ujar Darminto, Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Universitas Bakrie, Kamis (13/8). “Dulu tidak jelas sistem pembayarannya. Mau sampai kapan selesai skripsinya, cuma bayar sekali saja. Harusnya setiap semester bayar,” tambah pria lulusan State University of New York ini. Kebijakan tersebut berbeda d