Langsung ke konten utama

Wah! BEM UB Lepas Tanggung JawabUB's Week?

Kampus UB - Kegiatan ospek di kampus UB atau yang lebih dikenal dengan UB's Week tahun ini mengalami perubahan besar. Program kerja (proker) yang selalu dilaksanakan oleh kepengurusan BEM UB pada tahun-tahun sebelumnya kali ini harus rela dilepaskan. Pasalnya, rangkaian acara yang rencananya dilaksanakan 25 hingga 28 Agustus ini dikabarkan telah diambilalih oleh pihak kampus.

"Jadi acara UB's week 2015 yang atas nama BEM tidak jadi dilaksanakan, semua acara pengenalan kampus di ambil alih oleh pihak kampus dan semua tanggung jawab di ambil alih oleh pihak kampus," kata salah satu narasumber MeClub Online pada Jumat (21/8/2015) malam.

Narasumber yang merupakan salah satu panitia UB's week ini juga menambahkan bahwa keputusan tersebut baru saja disetujui pada hari ini.

Belum ada keterangan lanjutan mengenai keputusan yang kemungkinan baru terjadi di kepengurusan BEM selama ini.

"Ga diambil alih kampus kokk. Nanti yaa. Momennya belum pas."

Hanya itu yang diucapkan oleh Berly Ramanda Putra, Ketua BEM periode 2015-2016 saat MeClub Online melakukan konfirmasi. Padahal jadwal pelaksanaan acara ini sudah sangat dekat.

"Kita udah ga bertanggung jawab lagi. Seluruhnya di tangan pihak kampus," tutup narasumber kami.

Benarkah hal ini terjadi? Simak terus perkembangan terbaru mengenai pengambilalihan kegiatan UB's week ini hanya di MeClub Online.

(Sapta Agung Pratama) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete