Langsung ke konten utama

TUTI: Skorsing Bagi Pengikut Kampanye Cagub DKI Jakarta?

Credit: Merdeka.com


Jakarta ─ Pengawas petugas kebersihan menilai petugas kebersihan yang mengikuti kampanye calon gubernur (cagub) tidak wajar. Sanksi berupa pemberian libur sementara dari tugas (skorsing) merupakan salah satu tindakan tegas dari Dinas Kebersihan bagi petugas kebersihan yang ikut serta dalam kampanye cagub DKI Jakarta.

Menurut Yanto (60) seorang pengawas petugas kebersihan di Matraman, petugas kebersihan (Pasukan Oranye) yang mengikuti kampanye cagub tidak perlu mengikuti kegiatan kampanye.

“Kalau petugas, kerja ya kerja. Tidak perlu mengikuti kampanye cagub. Tidak perlu ikut campur lah.,” kata Yanto ketika ditemui di Jakarta Selatan Selasa (29/11/2016).

Membahas mengenai upah minimum regional (UMR) yang saat ini sudah di tetapkan, menurut beliau sudah cukup untuk biaya sehari-hari petugas kebersihan.

“UMR Rp 3,1 juta cukup untuk biaya sehari-hari,” ujar Yanto.

Mengenai pembagian tugas sendiri, Dinas Kebersihan membagi dengan cara mengelompokkan per-wilayah dan tanggung jawab dari masing-masing petugas kebersihan pun berbeda-beda.

“Misalnya Kelurahan Menteng, masing-masing ada batasnya kalau untuk penyapuan. Kalau angkutan untuk sekecamatan Menteng itu ada 5 kelurahan, rolling atau tidak tergantung buangan di Bantar Gebang,” jelas Yanto.

Selanjutnya, Yanto mengatakan bahwa ia ingin mengajak warga untuk berhenti membuang sampah sembarangan. Kegiatan yang dapat diusulkan kepada Kepala Dinas Kebersihan salah satunya yakni sosialisasi.



Penulis: Kartika Dwi Cahyani
Editor: Nabilla Ramadhian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete