Langsung ke konten utama

Sosok Ibu bagi Mahasiswa


Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Ibu adalah malaikat yang dikirim Tuhan ke bumi. Kasihnya tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Ibu tidak pernah mengharapkan balasan sedikit pun atas semua pengorbanan yang dilakukannya. Kita tidak pernah tahu bagaimana tersiksanya Ibu selama 9 bulan mengandung dan berjuang di antara hidup dan mati saat melahirkan kita.
Ibu dengan sabar merawat kita sejak bayi hingga dewasa, mengajari kita membaca, menyuapi, dan mengantar kita ke sekolah. Ibu tidak pernah lelah melakukan semua itu. Ibu adalah permata yang sangat berharga.
Lalu, apa arti sosok Ibu bagi mahasiswa? Berikut kata mereka, check it out.
Lipo Fijar Tariande – Ketua BEM Universitas Bakrie
“Ibu itu seperti teman, sahabat yang ada pada saat kita susah, pada saat kita jatuh, tempat untuk semangat saya belajar hidup dan tempat saya belajar untuk mengerti arti kehidupan.”
M. Ikhsan Apridho – Ketua HMILKOM Universitas Bakrie
“Menurut saya, sosok Ibu itu adalah sosok yang terus hidup dan akan hadir di mana pun, kapan pun, dan di setiap hidup siapapun. Sosok Ibu itu akan selalu menemani kita. Sosok Ibu sangat berarti. Siapapun itu pasti sama dengan pendapat saya karena ketika kita membuka mata pertama kali ke dunia itu bukan karena perjuangan apapun, itu adalah perjuangan Ibu kita sendiri. Berkat dia juga kita bisa belajar kasih sayang karena Ibu mengajarkan kasih sayang yang tidak terbatas. Walaupun dunia berubah, kita berubah, tapi kasih sayang Ibu tidak pernah berubah kepada kita.”
Sri Wanda Ardalita – Mahasiswa Manajemen 2009
“Menurut saya, sosok Ibu itu seperti inspirasi bagi saya sendiri. Saya belajar banyak dari Ibu saya atau bunda saya karena mengajarkan saya bagaimana menjadi wanita yang indepeden, bagaimana dia bisa membesarkan tiga orang anaknya di saat bekerja di luar kota dan ngga tinggal sama saya. Dia sangat menginspirasi, dari cara dia mengajarkan, baik tutur kata, beretika, dan cara dia menunjukkan bahwa dia bisa bekerja sambil mengurus anaknya. Ya, wanita inspiratif lah bagi saya sendiri.”
Faisal – Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan 2012
“Ibu itu segalanya sih. Kan kita sebagai anak, pendikan informal pertama di keluarga ya. Ibu adalah salah satu kunci di mana kita bisa jadi seperti ini, kita punya background seperti ini itu sebenarnya dari Ibu, dari pendidikan informal pertama yang kita peroleh. Jadi ibu tuh penting banget deh pokoknya.”
Leo Isyahputra – Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013
“Ibu itu, bingung ya untuk mengungkapkan dengan kata-kata. Bisa saya bilang, Ibu itu luar biasa. Di mana kita susah, di mana kita butuh teman, di mana kita butuh tempat untuk bermanja-manja ria, hanya Ibu lah sosok satu-satunya yang bisa menemani kegalauan.”

Penulis: Bion Lovia Tatcha/Nursita Sari
Editor: Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete