Langsung ke konten utama

Waspadai Penipuan Berkedok Kampus

Ilustrasi modus penipuan via telepon (doc. Google)

Telepon selular atau HP tak hanya dijadikan sebagai media komunikasi, melainkan juga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mencari dan mendapatkan informasi. Namun, akhir-akhir ini alat komunikasi tersebut digunakan untuk berbagai macam modus penipuan.

Salah satu modusnya, penipu berkedok sebagai pihak kampus. Mereka menelepon mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi dengan dalih terpilih sebagai peserta seminar nasional ke Nusa Dua, Bali.

Mahasiswa Universitas Bakrie pun menjadi salah satu target modus penipuan itu. Hingga saat ini saja sudah ada 4 orang yang menjadi korban. Mereka percaya pada penelepon dan mentransfer sejumlah uang kepada penipu itu. Sayangnya, dari 4 korban penipuan tersebut, tak ada yang mau kejadian yang menimpa mereka dipublikasikan media.

Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) Universitas Bakrie pun menyampaikan tanggapannya mengenai hal ini. “Sebenarnya modus ini sudah terjadi dari tahun lalu. Pihak kampus pun sudah menanggapi dan menindaklanjuti kasus penipuan ini. Kami sudah memberi tahu anak-anak mahasiswa lewat Twitter dan kami pun sudah memberikan Hotline untuk mengkonfirmasi telepon atau sms yang mengatasnamakan pihak kampus agar tidak terjadi lagi kasus penipuan seperti ini,ujar Sri Pratiwi, Kepala Biro (Kabiro) Administrasi Kemahasiswaan Universitas Bakrie, Jumat (28/11).

Ia pun mengaku BAK bingung mengapa kejadian ini berulang, sedangkan pihak kampus sudah memberikan peringatan kepada para mahasiswa. “Saya juga heran kenapa bisa terjadi lagi, padahal pihak kampus sudah memberikan warning kepada para mahasiswa. Mungkin pada saat menerima telepon mereka dalam kondisi bangun tidur atau pada saat tidak konsentrasi dan kecapekan, tambah Kabiro Administrasi Kemahasiswaan.

Ke depannya, Kabiro Administrasi Kemahasiswaan menyarankan agar mahasiswa dapat menjaga stabilitas emosi dan waspada terhadap keadaan sekitar. Dengan demikian, mereka dapat terhindar dari modus penipuan itu.

Penulis          : M. Biril Mustopha
Editor             : Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete