Langsung ke konten utama

Wifi Kampus Lelet, Kenapa?

Mahasiswa Universitas Bakrie merasa fasilitas wifi di kampus semakin sulit diakses (ilustrasi doc. Google) 

Mahasiswa Universitas Bakrie merasa sarana dan prasarana yang disediakan kampus semakin berkurang. Sulitnya mendapatkan akses wifi dan tidak adanya persediaan air mineral merupakan contoh yang paling dirasakan mahasiswa.

“Cukup kecewa sih sama keputusan kampus, tentang pengurangan fasilitas yang disediakan oleh kampus, kayak wifi kadang nyala kadang kagak,” ujar Dani Alfian, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2013.

Senada dengan Dani Alfian, mahasiswa Ilmu Komunikasi lainnya, Ramdani, pun menyayangkan pengurangan fasilitas itu. Gue sih cukup kecewa dengan pengurangan fasilitas kampus, bahkan bukan dikurangi, tapi dihilangkan. Contohnya, kayak dispenser tiba-tiba gak ada galonnya,katanya.

Pihak kampus pun menyampaikan alasan pengurangan fasilitas ini. “Sebenarnya, kampus sedang melakukan penghematan energi dan efisiensi biaya. Mungkin, beberapa fasilitas terimbas dengan penghematan energi yang kita lakukan. Tetapi, kita berharap agar tidak mengurangi secara drastis, itu pelayanan yang kita berikan,ujar Sri Pratiwi, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Universitas Bakrie, Jumat (28/11) lalu.

Menurut Wiwiek (sapaan akrab Sri Pratiwi), mahasiswa juga terkadang menyalahgunakan fasilitas tersebut. Seperti dispenser, fasilitas ini tidak dipakai sebagaimana mestinya oleh mahasiswa. Mereka mengisi botol air minum untuk persediaan di tempat tinggal (kosan). Padahal, seharusnya fasilitas ini digunakan hanya untuk kebutuhan sehari-hari selama di kampus.

Pengurangan fasilitas ini pun akhirnya dilakukan agar tidak ada lagi penyalahgunaan fasilitas. Pihak kampus bisa mengurangi kebutuhan yang sebenarnya bisa digantikan dengan yang lain. Mereka pun akan mengurus sendiri beberapa penyediaan fasilitas kampus seperti pengharum ruangan yang sebelumnya ditangani vendor dari luar.

Penulis          : M. Biril Mustopha
Editor            : Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...