Langsung ke konten utama

COMPILER 2015: Bahasa Penting dalam Membuat Aplikasi

Pemberian plakat dan sertifikat kepada pembicara Semantics, Narendra Wicaksono, dalam salah satu rangkaian acara COMPILER 2015, Sabtu (7/3), doc. COMPILER 2015.

Himpunan Mahasiswa Informatika Universitas Bakrie (HMTIF-UB) kembali menggelar event tahunan Computing and Programming with Logic and Creativity (COMPILER) pada Sabtu dan Minggu, 7-8 Maret 2015, di Universitas Bakrie, Jakarta.

COMPILER 2015 mengangkat tema “Mobile Apps for Helping the Society.” Acara ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya kompetisi, lomba, dan seminar di bidang teknologi dan informasi untuk siswa SMA/MA/K, mahasiswa, dan masyarakat umum se-JABODETABEK. COMPILER sendiri memiliki 2 agenda, yaitu semantics dan quesscomp.

Semantics (Seminar of Informatics) diadakan pada Sabtu, 7 maret 2015. Semantics tahun ini mengangkat tema “Development of Mobile Apps and the Impact for Society”. Tema ini dipilih untuk melihat apa saja dampak atau pengaruh mobile apps di masyarakat mengingat era globalisasi seperti saat ini.

Materi Semantics disampaikan oleh Faunder decoding.com, Narenda Wicaksono. Dalam seminar itu ia mengatakan, “we don’t remember days, we remember moments. Sometimes you will never know the true value of a moment until it becomes a memory.” Menurutnya, language atau bahasa merupakan hal yang penting dalam membuat aplikasi. Discoverability adalah aspek yang paling penting dalam membuat mobile apps.

Tidak hanya Narendra, Manager Developer Intel Indonesia, Firtman Marpaung, pun turut menjadi pembicara dalam Semantics. Menurutnya, 80% hardware adalah buatan intel. Teknologi akan terus berkembang dan tidak akan pernah stop, sehingga ia mengatakan bahwa ide sekecil apapun harus ditunjukkan kepada dunia dan jangan pernah takut.

Rahmat, salah satu peserta Semantics asal Karawang, mengungkapkan alasannya menghadiri seminar hari itu. “Acara ini cukup menarik, memotivasi juga untuk membuat aplikasi dan karena ini sesuai dengan jurusan saya yaitu Informatika. Saran saya acara ini sangat bagus ya, semoga tahun depan diadakan lagi, dan acaranya harus lebih dirapikan ya agar tidak terjadi kesalahan teknis,” ujarnya.

Sama halnya dengan Rahmat, Fikri yang berasal dari Universitas Negeri Jakarta pun mengungkapkan alasannya. “Acaranya sangat menarik dan bermanfaat banget, dan karena saya suka IT jadi ingin membuat mobile apps,” paparnya.

Ketua pelaksana COMPILER 2015, Lilyani Barrung, mengungkapkan bahwa jumlah peserta Semantics meningkat dari COMPILER sebelumnya. “Tahun ini peserta sudah meningkat hampir setengah dari 2 tahun lalu, tahun ini juga peserta sangat antusias untuk mengikuti Semantics. Berharap untuk tahun depan agar lebih baik dan kesalahan yang sama tidak dilakukan kembali. Harapan kita dengan datangnya peserta ke acara ini, mereka bisa tahu dampak dari mobile apps di era sekarang,” tuturnya.

Penulis          : Mulya Safitri
Editor            : Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...