Langsung ke konten utama

LIGA MERAH MAROON SIAP DIGELAR KEMBALI

Poster coming soon Liga Merah Maroon

Kampus UB -Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakrie (BEM-UB) siap menggelar kembali Liga Merah Maroon. Event olahraga internal tahunan ini rencananya akan berlangsung pada pertengahan November mendatang.

Liga Merah Maroon dilaksanakan sebagai wadah dan sarana bagi seluruh mahasiswa Universitas Bakie yang memiliki bakat olahraga atau non-akademik. Selain itu, liga ini juga bertujuan untuk mempererat kekeluargaan antarmahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Bakrie (KM-UB).

“Liga Merah Maroon merupakan upaya untuk mempererat KM-UB, trus untuk mewadahi teman-teman dalam bidang olahraga dan non-akademik,” ujar Ketua Pelaksana Liga Merah Maroon Kartika Anggraeni di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2015).

Liga Merah Maroon akan diikuti oleh seluruh kontingen yang berasal dari mahasiswa seluruh program studi dan angkatan di Universitas Bakrie. Seluruh kontingen diharapkan dapat menjaga semangat dan tetap menjunjung tinggi sportivitas selama liga berlangsung.

“Disiapin semangatnya, siapin team-nya, jaga terus semangatnya, get prepare and ready for Liga Merah Maroon,” ujar mahasiswi prodi Manajemen 2013 itu.
Rencananya, liga ini akan mempertandingkan berbagai jenis cabang olahraga modern maupun tradisional, seperti futsal, basket, voli, running, pentalon, dan tarik tambang.

Selain liga internal, BEM-UB juga akan menyelenggarakan Liga Merah Maroon Eksternal yang direncanakan digelar pada 2016 mendatang. Liga eksternal akan mempertemukan sejumlah mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia di arena pertandingan.

Penulis: Dimas Muchli
Editor: Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete