Langsung ke konten utama

Perang Tembakan Warna-warni di Shooter Run Liga Merah Maroon Pre-Event 2016

Shooter Run yang berlangsung pada Jumat (13/11/2015) malam - doc. Twitter @ligamerahmaroon

Kampus UB - Shooter Run menjadi ajang pembuka Liga Merah Maroon Pre-Event 2016, Jumat (13/11/2015) malam. Kegiatan jogging dan perang tembak air ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi seluruh program studi di Universitas Bakrie. Mereka datang menggunakan atribut unik seperti watergun dan aksesori glow in the dark.

Sebelum berlari, seluruh mahasiswa yang hadir diajak untuk membacakan janji atlet. Sebab, mereka akan bertanding di enam cabang olahraga Liga Merah Maroon Pre-Event 2016. Pembacaan janji atlet dipandu oleh dua mahasiswa Universitas Bakrie yang berprestasi di bidang olahraga, yaitu Febrika Indirawati dan Artha Sasmita.

Seluruh peserta berlari mengikuti rute dari lapangan parkir Plaza Festival, melewati kawasan Epicentrum, dan kembali ke tempat semula. Selama perjalanan, peserta akan berhadapan dengan halang rintang seperti fireman dan firegate yang siap menyerang mereka dengan tembakan air warna-warni.

Tak hanya itu, perjalanan peserta juga diiringi oleh perkusi selama melewati rute lari. Sesampainya di garis finish, peserta disambut oleh DJ Faiz, salah satu mahasiswa Universitas Bakrie.

Liga Merah Maroon Pre-Event 2016 merupakan salah satu program kerja Departemen Pengembangan Minat dan Bakat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakrie (BEM-UB). Liga Merah Maroon 2016 mengusung tema “Burn Up Your Passion with Boundless Spirit for Better Nation”.
Liga Merah Maroon 2016 diharapkan mampu menjadi wahana pemersatu antara senior dengan juniornya dan juga setiap program studi yang ada di Universitas Bakrie,” ujar Ketua BEM-UB Berly Ramanda Saputra.

Liga Merah Maroon Pre-Event 2016 akan mempertandingkan enam cabang olahraga, seperti futsal, voli, basket, lari, pentalon, dan tarik tambang. Liga ini akan diikuti oleh 22 kontingen yang berasal dari seluruh angkatan dan program studi di Universitas Bakrie. Pertandingan berlangsung pada 14 hingga 28 November 2015 mendatang.


Editor: Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete