Langsung ke konten utama

(Pembekuan Ukma) Fabian: UKMa Sekarang Kurang Berprestasi

Sumber: akbarclayzer.wordpress.com
Kampus UB - Di penghujung masa Ujian Akhir Semester (UAS) genap Tahun Akademik 2015-2016, beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKMa) diisukan akan mengalami pembekuan. Raihan prestasi dari berbagai UKMa yang semakin minim, hingga isu efisiensi penggunaan dana kampus disebut-sebut sebagai penyebabnya.

Hal ini diungkapkan Fabian Gultom, mahasiswa Manajemen angkatan 2013, yang juga menjabat sebagai ketua UKMa Basket UB. Fabian mengaku bahwa sebelumnya, setiap perwakilan UKMa telah mengadakan pertemuan dengan Biro Kemahasiswaan yang saat itu diwakili oleh Sri Pratiwi. Pertemuan tersebut diagendakan untuk mendiskusikan wacana pembekuan UKMa ini.

“(Alasan yang diungkapkan pihak kampus) lebih kepada tidak membuang uang secara sia-sia, karena menurut (Biro) kemahasiswaan, UKMa sekarang kurang berprestasi," ujar Fabian saat diwawancarai tim MeClub Online pada Rabu (22/6/2016) lalu.

Berdasarkan pertemuan tersebut, menurut Fabian, tujuan pihak kampus menetapkan langkah ini yaitu untuk perbaikan-perbaikan lebih lanjut kedepannya. Tapi menurutnya, hal ini akan menyebabkan kerugian bagi anggota UKMa itu sendiri.

"Mungkin sistemnya bisa dengan membekukan UKMa untuk tidak mengikuti pertandingan, tapi dalam latihannya tidak dibekukan," tambah Fabian. Karena menurutnya, hal tersebut justru akan menimbulkan banyak kerugian bagi UKMa itu sendiri.

Langkah kampus untuk membekukan UKMa ini, ternyata masih menuai pro dan kontra bagi anggota UKMa itu sendiri. UKMa biasanya dijadikan sebagai tempat menyalurkan minat dan bakat bagi setiap anggotanya, tetapi sekarang setiap anggotanya gelisah dengan keputusan kampus tersebut.

“Dengan cara pembekuan 2 sampai 3 bulan, ini akan membuang waktu UKMa, apalagi (UKMa) dibidang olahraga yang memerlukan latihan yang rutin dan kerja sama tim," jelas Fabian.


Penulis : Firstnanda Rindu Harini
Editor : Sapta Agung Pratama 

Komentar

  1. Kalo emg buat efisiensi dana, berarti harusnya minimal pengurus ukma tau kemana dana yg biasanya disalurkan itu dan ini juga harusnya jadi motivasi buat para anggota ukma untuk lebih berprestasi.
    Maap kalo sok iye wkwk

    BalasHapus
  2. Sebagai alumni 06, disayangkan keputusan kampus untuk membekukan UKMA. Tapi hal ini sudah menjadi problem rutin dari awal kampus kita tercinta ini berdiri. Ketua UKMA perlu diskusi internal dan eksternal ke ketua UKMA terdahulu dan mintakan pendapat. Mahasiswa UB itu tahan banting, so perlu putar otak sedikit untuk menyiasatinya.

    BalasHapus
  3. Ya setidaknya kalo memang benar dibekukan selama 2 atau 3 bulan, sudah ada rencana dan racangan yang jelas terkait 'mau diapakan UKMa selama masa pembekuan?'.
    Direhab supaya fokus pada latihan kah? Ataukah benar-benar vacuum selama masa pembekuan? Supaya ada masukan juga dari pihak UKMa sendiri selagi menghindari keputusan secara 'sepihak'.
    Intinya TRANSPARANSI yang mungkin kami butuhkan agar kami bisa memiliki pendapat sendiri pada suatu problem.

    Tapi pertanyaan lain yang mungkin timbul adalah, lalu apakah kampus HANYA jadi tempat mencari NILAI/ILMU semata? untuk mereka yang tidak memiliki organisasi selain UKMa?

    -sekedar opini sok tau dari 'mahasiswa muda'

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete