Langsung ke konten utama

Ajukan Cicilan Biaya Pendidikan, Mahasiswa Disarankan untuk Cuti?

Sumber : google.com


Kampus UB – Menjelang tahun ajaran baru 2016/2017 dimulai, memang banyak sekali pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh Universitas Bakrie. Beberapa hari terakhir ini, beredar isi tentang sistem pembayaran biaya pendidikan yang tidak bisa lagi dilakukan dengan cara mencicil.
Fiqrianto, mahasiswa Menajemen angkatan 2014 mengaku telah mengajukan berkas-berkas dan persyaratan untuk menyelesaikan administrasi biaya pendidikan dengan cara mencicil, tetapi malah disarankan agar cuti akademik untuk sementara waktu.
“Saya mengajukan berkas-berkas permohonan saya hari Senin (15/08/2016), dan hari Jumat (19/08/2016) saya menanyakan kabar itu, lalu hari Minggu (21/08/2016) saya dikabari seperti itu, agar saya cuti akademik dulu”, jelas Fiqri saat dikonfirmasi oleh tim Meclub Online (25/08/2016).
Sebelum Fiqri mengajukan permohonan biaya pendidikan dengan cara mencicil, ia mengaku sempat menanyakan terlebih dahulu bagaimana prosedurnya kepada Kepala Biro Kemahasiswaan, dan Admisi Keuangan.
Fiqri mengaku, tanggapan yang diberikan oleh Kepala Biro Kemahasiswaan, Sri Pratiwi saat itu sangat baik karena langsung memberikan saran kepadanya.
“Sebenarnya ketika saya ajukan (15/08/2016) belum ada kejelasan dari Pak Warek (re: wakil rektor) mengenai kebijakan tersebut, tetapi Bu Wiwik menginfokan agar saya melengkapi persyaratan  seperti, slip gaji orang tua, tagihan rekening listrik dan air, foto copy kartu keluarga, foto copy KTP orang tua, dan membuat surat yang menjelaskan latar belakang mengapa ingin mencicil”, ujar Fiqri.
Saat Fiqri sudah melengkapi semua berkas tersebut, ia merasa bahwa itu adalah sebuah titik terang karena Sri Pratiwi nantinya akan meneruskan berkas-berkas permohonannya  kepada Achmad Reza Widjaja, Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Universitas Bakrie.
Tetapi saat Fiqri menanyakan kabar perihal bagaimana kelanjutan dari permohonan yang ia ajukan, ia mendapat kabar bahwa untuk saat ini tidak bisa lagi mengajukan biaya pendidikan dengan cara mencicil.
“Hari Jumat (19/08/2016) saya nanya kabar itu, Minggunya (21/08/2016) saya dikabari oleh Bu Wiwik kalau ia sudah menanyakan ke Pak Warek dan katanya (Pak Warek) memang saat ini nggak bisa mencicil, jadi disarankan cuti akademik saja”, jelas Fiqri
Walaupun kebijakan ini masih belum resmi ditetapkan, tapi Fiqri berharap ada kebijakan yang arif dan bijaksana terhadap persoalan ini. Ia berharap ada keterangan yang jelas mengapa permohonan pembayaran akademik dengan angsuran diberi kesempatan untuk cuti akademik dahulu.
“Menurut saya sayang sekali, kalau kami mahasiswa harus cuti karena nggak bisa mengajukan permohonan cicilan. Kami mencicil pun dengan kesepakatan, dengan artian pasti akan kami lunasi, karena kami tahu kalau tidak dilunasi kami nggak bisa ikut ujian”, ujar Fiqri
Saat dikonfirmasi kepada Sri Pratiwi mengenai perkara ini, ia masih enggan untuk berkomentar karena sedang mengurus hal lain. Begitu pun Achmad Reza Widjaja, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor, ia belum bisa ditemui untuk menanyakan kejelasan dari kebijakan tersebut.

Tim Liputan    : Habel Andreas Zebua
Penulis            : Firstnanda Rindu Harini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete