BEM-UB 2016/2017 akan Lakukan Bakti Sosial Untuk Korban Banjir di Garut

Sumber : Akun Line@ BEM Univ Bakrie

Kampus UB – Bencana banjir yang melanda kota Garut dan sudah menimbulkan banyak korban jiwa hingga beberapa waktu terakhir ini, ternyata mengetuk pintu hati mahasiswa/I Universitas Bakrie untuk turut membantu meringankan beban para korban.

Terhitung sudah satu minggu, semenjak Jumat (23/09/2016) hingga Jumat (30/09/2016), BEM-UB 2016/2017 melalui Departemen Kesejahteraan Masyarakat membuka booth penggalangan dana dengan #PrayForGarut pada beberapa titik di kampus Universitas Bakrie.

Nana Suryana, selaku Kepala Departemen Kesejahteraan Masyarakat BEM-UB 2016/2017 menuturkan, hingga saat ini sudah banyak bantuan yang terkumpul dari penggalangan dana tersebut dan siap untuk diantarkan langsung ke Garut pada Sabtu (01/10/2016).

“Satu minggu semenjak booth dibuka, udah sekitar 3 jutaan yang terkumpul, selain itu banyak juga pakaian-pakaian yang disumbangkan oleh mahasiswa/I Universitas Bakrie, ada juga makanan kayak beras, gula, teh. Jadi nggak cuma uang, ada juga sandang, pangan dan lain-lainnya”, jelas Nana kepada Tim Meclub ketika diwawancarai Jumat (30/09/2016).

Ada sekitar 7-8 orang perwakilan dari anggota BEM-UB 2016/2017 yang akan berangkat ke Garut untuk mengantarkan bantuan tersebut. Tidak hanya mengantarkan bantuan, tetapi mereka juga akan melakukan berbagai kegiatan untuk masyarakat, khususnya anak-anak korban banjir.

“Kita mau ada games kecil-kecilan untuk membuat anak-anak ceria, karena pasti banyak anak-anak yang trauma karena efek banjir di Garut ini, apalagi daerah Garut sebenarnya bukan daerah yang rawan banjir. Makanya kita pengen bikin games-games yang bisa mengembalikan keceriaan dan semangat mereka, sehingga mereka bisa survive dan enjoy lagi, jadi bisa  menghilangkan ketakutan mereka soal banjir”, ungkap Nana.

Peran mahasiswa/I ketika terjadinya bencana di tanah air sendiri, tentunya sangat penting untuk menunjukkan seberapa peduli generasi bangsa terhadap sesama.

“Menurut gue, agent yang benar-benar bisa merubah pola pikir masyarakat, membantu masyarakat itu ya kita (mahasiswa/I), karena kita generasi penerus bangsa, seenggaknya tanggung jawab yang mesti kita lakukan yaitu mengabdi untuk masyarakat”, tutur Nana.

Andil mahasiswa/I saat terjadinya bencana tentunya tidak harus berupa memberikan dana, tetapi bisa melalui tenaga, karena untuk membantu tidak hanya sekedar materi atau donasi, tapi masih banyak cara lain.

“Mereka (korban bencana) juga perlu ilmu kita, sehingga mereka berfikir bahwa mahasiswa itu ada, peran kita (selaku mahasiswa/I) itu ada untuk membantu mereka”, kata Nana.

Kegiatan bakti sosial yang akan diadakan selama 2 hari di daerah Garut dan rencananya akan dilanjutkan ke daerah Sumedang ini, diharapkan bisa meringankan beban para korban banjir, dan tentunya menjadi pelajaran bagi kita selaku generasi bangsa untuk peduli terhadap sesama saat terjadinya bencana.

Tim Liputan    : Firstnanda Rindu & Nur Fadilah

Penulis            : Firstnanda Rindu Harini