Langsung ke konten utama

Kisruh Biaya Pendidikan Cicilan, Akhirnya Wakil Rektor Mengadakan Pertemuan

Sumber : riaumandiri.co


Kampus UB – Menanggapi permasalahan biaya pendidikan cicilan, akhirnya Wakil Rektor Non Akademik, Achmad Reza Widjaja akhirnya mengadakan pertemuan tertutup dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat Mahasiswa Universitas Bakrie pada Rabu (06/09/2016) di Kantor Wakil Rektor II Universitas Bakrie.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan penjelasan serta solusi untuk masalah biaya pendidikan cicilan semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.

Tercatat sebanyak 97 mahasiswa Universitas Bakrie sudah mengisi form yang dibuat oleh Senat Mahasiswa  untuk mengajukan pembayaran dengan mekanisme cicilan. Diantaranya 35 orang angkatan 2013, 29 orang angkatan 2014, dan 33 orang angkatan 2015.

Achmad Reza Widjaja mengaku bahwa, sebelumnya pihak kampus sudah mengadakan pertemuan untuk membahas masalah pengajuan pembayaran dengan cicilan. Pihak kampus hingga saat ini masih sedang mempertimbangkan solusi mengenai pengajuan pembayaran cicilan dengan biaya registrasi ditambah 50% biaya dari biaya pendidikan mahasiswa dan 50% sisanya dapat dibayarkan pada akhir Oktober, sebelum Ujian Tengah Semester berlangsung.

“Nah disini nanti saya akan kasih tahu, cuman terus terang kan kita ada revenue ada cost , semuanya mesti kita perhitungkan, (dibantu) bagian keuangan, saya lagi cek apa aja yang kita mesti bayar, apa aja yang mesti kita dapetkan,jelas Achmad Reza Widjaja.

Walaupun kebijakan pembayaran dengan cicilan dijalankan, Achmad Reza Widjaja menjelaskan bahwa mahasiswa hanya bisa melakukan dua kali pembayaran paling lambat 8 September 2016 telah membayar sebesar 50% dari biaya pendidikan, dan sisanya harus dilunasi pada akhir Oktober 2016 sebelum ujian tengah semester.

Alasan dari diberikannya waktu pencicilan hingga akhir Oktober 2016 bertujuan agar mahasiswa yang tidak menepati janjinya untuk melunasi, tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Tengah Semester ganjil nanti.

Karena sebelum kalian masuk ke UTS bisa kita gagalin dulu, jadi kalo nggak bayar langsung digagalin, langsung pindah cuti, kira-kira begitu solusinya,ujar Wakil Retor II Universitas Bakrie ini.

Bagi mahasiswa yang ingin mengajukan pembayaran dengan cicilan dihimbau untuk membuat surat permohonan atas nama pribadi, lalu ditanda tangani oleh orang tua dan mahasiswa yang bersangkutan. Surat Permohonan tersebut ditujukan kepada Wakil Rektor II Universitas Bakrie, Achmad Reza Widjaja.

Dilansir dari Official Account Line@ BEM Univ Bakrie, surat permohonan tersebut dibuat dengan format:
  •  Nama lengkap
  • Nomor Handphone
  •  Program Studi
  •  Angkatan
  •  IPK
  •  Tanggal dan rincian cicilan yang diajukan (format: biaya registrasi + biaya 50% dari biaya pendidikan mahasiswa paling lambat tanggal 8 September 2016 & 50% sisanya dibayarkan pada akhir agustus, sebelum ujian tengah semester berlangsung)
  • Membuat konsekuensi jika tidak membayar sisa biaya pendidikan tepat waktu.

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana format Surat Permohonan tersebut, dapat dilihat pada link:

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor II juga membuka peluang bagi mahasiswa yang merasa sulit dalam memenuhi biaya pendidikan dapat menerima beasiswa unggulan dengan syarat IPK minimal 3,5 (cumlaude). 

“Kalau IPK-nya bagus, kita pindahin ke unggulan, kalo diatas 3,5 atau cumlaude lah, itu kita pindahin ke unggulan, nanti saya cariin dananya untuk  itu. Kalau misalnya nggak bagus, dicutikan saja. Paling itu solusinya,kata Achmad Reza Widjaja menutup pertemuan tersebut.

Keputusan resmi mengenai ada atau tidaknya kebijakan biaya pendidikan cicilan pada semester ini, akan diumumkan oleh pihak kampus pada Kamis (07/09/2016).

Penulis : Habel Andreas Zebua
Editor  : Firstnanda Rindu Harini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete