Langsung ke konten utama

Makna Dibalik Logo Maroon Festival 2017

( Logo Maroon Festival 2017. Sumber : Official Account Line@ BEM Univ Bakrie)

Kampus UB - Setiap acara tentunya memiliki logo dan icon yang bertujuan untuk menampilkan ciri khas acara tersebut. Tentunya ada makna yang tersimpan dari logo dan icon itu sendiri. Pasti banyak diantara Marooners yang penasaran dan ingin tahu apa makna dari logo Maroon Festival 2017 ini kan?

Maroon Festival 2017, kompetisi olahraga dan seni terbesar di Universitas Bakrie, resmi dibuka pada Sabtu (18/3). Acara yang merupakan gabungan dari konsep dasar Liga Merah Maroon dan Mbakmi ini, menampilkan sosok icon robot sebagai logo dari acara Maroon Festival 2017.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya kita mengenal ARO sebagai maskot dari Liga Merah Maroon yang menggambarkan semangat dari burung phoenix yang membara dan tidak pernah padam serta dibalut dengan jiwa olahraga, kali ini  pada acara Maroon Festival tampak icon robot bertuliskan huruf “MF” pada bagian dadanya.

“Alasan memilih bentuk logo tersebut karena kita ingin mempresentasikan dari tema awal tentang penggabungan antara art ethnic modern dan ada juga tentang sport,” jelas Lintang Aulia Pratama, selaku Kepala Divisi Dekorasi dan Dokumentasi Maroon Festival 2017.

Tidak hanya itu, Lintang juga menjelaskan bahwa logo ini juga memiliki makna tentang bagaimana sebuah robot yang menunjukkan sisi modern dapat diaplikasikan dalam bentuk art maupun sport.

“Disini kita lebih menampilkan logo yang wonderful maupun cool dalam perlombaan yang disediakan di Maroon Festival, yang dimana ada enam cabang olahraga serta 2 cabang seni, yang dimana dalam bentuk seni musik,” ujar Lintang saat diwawancarai oleh Tim MeClub Online (18/03).

Sama halnya seperti icon pada Liga Merah Maroon yang memiliki sebutan “ARO,” icon robot pada acara Maroon Festival pun juga memiliki sebutannya tersendiri, tapi masih dirahasiakan dan akan di tampilkan ketika acara penutupan Maroon Festival 2017 nanti.

“Udah ada sih tapi disimpen buat nanti di acara penutupan kita,” kata Lintang.

Nah, itu tadi Marooners, ulasan singkat tentang makna dibalik logo Maroon Festival 2017 ini. Kita tunggu saja ya bagaimana sosok icon Marfest ini saat acara penutupan nanti.


Penulis : Asri Puspa Pratita

Editor  : Firstnanda Rindu Harini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete