Langsung ke konten utama

Pembukaan Maroon Festival 2017, Akhirnya Digelar

( Sumber : Akun twitter @Maroonfestival )

Kampus UB – Pembukaan acara Maroon Festival yang diadakan oleh BEM-UB telah digelar pada Sabtu, 18 Maret 2017. Acara yang mengusung tema Splash Your Spirit to Present Indonesia’s Ethnic Modernity through Sport & Art ini menyelenggarakan beberapa lomba olahraga dan juga festival musik serta kuliner.

Pembukaan Maroon Fesrival 2017 ini berlangsung di dua tempat, yaitu di Grand Futsal dan Hall A GOR Sumantri Bodjonegoro. Dari beberapa jenis perlombaan, hari ini telah digelar lomba futsal dan basket.

Sejauh ini, perlombaan baru diadakan ketika tidak ada jadwal perkuliahan, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu. Mengenai akan diadakan atau tidaknya perlombaan di hari perkuliahan, masih direncanakan oleh pihak panita.

“Hmm kalau yang selama nanti hari-hari kampus, masih direncanakan,” ujar Faris selaku ketua pelaksana Maroon Festival 2017 yang diwawancarai oleh Tim MeClub Online (18/03).

Perlombaan yang dilakukanpun cukup menarik dan mengundang para supporter dari masing-masing program studi dan setiap angkatan untuk datang memberikan semangat hingga memeriahkan acara.

Melalui pantauan yang dilakukan oleh Tim MeClub Online, terlihat para supporter dari mahasiswa program studi Ilmu Komuniasi 2016 membawa atribut seperti spanduk dan drum untuk mendukung teman-teman mereka yang mengikuti perlombaan.

Namun, karena perlombaan pertama ini diadakan pada hari libur, menyebabkan kurangnya supporter dari beberapa jurusan karena tengah menikmati hari libur mereka dan belum sempat menyiapkan atribut.

“Karena ini hari pertama, jadi kita belum nyiapin apa-apa,” ujar Refa, salah satu mahasiswi Teknik Informatika 2016.

Diselenggarakannya Maroon Festival ini, juga disambut baik oleh mahasiswa Universitas Bakrie itu sendiri karena dinilai mendatangkan manfaat karena bisa menyambung tali silaturrahmi antar jurusan.

Menurut Faisal dari program studi Manajemen, acara Maroon Festival ini bagus untuk ajang silaturahmi antarjurusan di Universitas Bakrie.

“Acaranya bagus, buat deketin semua prodi. Kan jarang tuh ketemu karena beda jadwal, jadi sekalian silaturahmi,” jelas Faisal, salah satu mahasiswa Manajemen.

Seperti yang sudah disebutkan tadi, acara Maroon Festival 2017 ini berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini akan digelar festival musik serta kuliner pada 21 April mendatang yaitu bertepatan dengan penutupan Maroon Festival itu sendiri.


Ketika ditanya mengenai tempat diadakannya penutupan acara Maroon Festival 2017 nanti, Faris selaku ketua panitia masih merahasiakan hal tersebut.

Penulis : Dwi Kurniawati
Editor  : Firstnanda Rindu Harini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete