Langsung ke konten utama

KUMIS: Jalan-Jalan 'Keluar Badan'

Grafik oleh Nabilla Ramadhian

Credit: google.com
Ada yang masih ingat dengan film ‘Doctor Strange’ dari Marvel Studios? Di dalam film tersebut terdapat berbagai adegan dimana roh mereka terpisah dari badan fisik mereka untuk melakukan berbagai hal. Salah satu adegan yang sangat berkesan adalah saat Ancient One mengeluarkan roh Stephen Strange dengan memukul dadanya.

Fenomena tersebut bernama proyeksi astral atau Astral Projection. Kelihatannya keren, bukan? Kalian dapat berpetualang tanpa batasan fisik. Namun pertanyaan yang muncul setelah melihat film tersebut adalah apa itu astral projection dan apakah kita bisa melakukannya.


Pendahuluan
Kalau kalian tahu tentang pelajaran dan praktik yoga dan meditasi, konsep bahwa setiap makhluk hidup terdiri atas beberapa lapisan mungkin tidak asing bagimu. Misalnya, ajaran Kundalini Yoga mengajarkan keberadaan Sepuluh Tubuh: tubuh fisik, tiga tubuh mental, dan enam badan energi.

Contoh lainnya adalah orang Mesir Kuno percaya bahwa tubuh fisik berfungsi sebagai rumah sementara yang disebut ‘Ka’, dan semua mahluk hidup mempunyai kekuatan hidup yang kekal atau jiwa yang disebut ‘Ba’.

Walaupun ada banyak variasi dalam nama, bentuk, dan makna spiritual dari lapisan-lapisan tersebut, kesamaan dari mereka semua adalah lapisan-lapisan ini sebenarnya dapat dipisahkan melalui pengalaman di luar tubuh atau Out of Body Experience.


Apa Itu Out of Body Experience dan Astral Projection?
Out of Body Experience, atau dikenal sebagai OBE, biasanya dibagi ke dalam beberapa kategori yang sering dibicarakan. Misalnya, pengalaman hampir mati, dimana orang melaporkan dapat meninggalkan dan kembali ke tubuh mereka pada waktu trauma atau sakit. Contoh lainnya adalah ‘Lucid Dreaming’ atau mempunyai kesadaran pada saat bermimpi.

Astral Projection merupakan contoh yang paling kuat dan merupakan salah satu bentuk OBE yang paling mistis dan membingungkan. Astral Projection adalah fenomena dimana jiwa seseorang terpisah dari tubuh fisik mereka secara sengaja. Dengan meninggalkan tubuh fisik, tubuh halus atau astral mereka dapat melayang dan mengamati lingkungan luar dan melintasi seluruh dunia, melampaui rentang ruang dan waktu.

Mereka yang berlatih dalam Astral Projection sangat sadar tentang lepasnya jiwa atau tubuh astral mereka dari bentuk fisik mereka, serta mengetahui cara membawa jiwa seseorang kembali ke tubuhnya. Seiring berjalannya waktu, beberapa metode Astral Projection berhasil terungkap dan telah terbukti aman dan efektif.


Bagaimana Cara Melakukan Astral Projection?
Untuk kalian yang penasaran ingin mencoba Astral Projection, ada berbagai cara untuk melakukannya. Sebelum melakukan Astral Projection, pastikan kalian berada di dalam ruangan tertutup yang nyaman kalian diami untuk beberapa saat agar bisa melakukan relaksasi.

Berikut merupakan salah satu metode paling sederhana untuk berlatih melakukan Astral Projection:
1. Lemaskan tubuh fisik dengan memvisualisasikan setiap otot. Rileks.
2. Dari ruang relaksasi Anda, masukkan keadaan vibrasi. Maksud dari langkah ini adalah bayangkan badan untuk bergetar, bukan menggetarkan badan seperti ponsel, hehe.
3. Bayangkan sebuah tali tergantung di atas Anda.
4. Menggunakan tubuh astral, coba untuk berpegang pada tali dengan kedua tangan. Tubuh fisik tetap benar-benar santai.
5. Mulailah memanjat tali, naikan tangan, sambil memvisualisasikan mencapai langit-langit.
6. Setelah menyadari sudah keluar dari tubuh fisik secara penuh, kalian dapat menjelajahi ruangan relaksasimu.


Penutup
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, kalian bisa menjelajahi berbagai tempat menggunakan tubuh Astralmu. Rahasia agar mahir hanyalah dengan terus berlatih dan percaya.

Berbicara tentang percaya atau tidak, banyak praktisi Astral Projection awam yang takut badannya akan dirasuki roh-roh selain miliknya. Sebenarnya hal-hal seperti tidak akan terjadi jika kalian percaya kalau kalian aman. Sebelum melakukan Astral Projection, jangan tonton film ‘Insidious’ ya! Nanti tidak bisa rileks, dan malah Sleep Paralysis, hihihi...



Penulis: Ariabagas Prabangkara
Editor: Nabilla Ramadhian
Sumber: Gaia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete