Langsung ke konten utama

Review : Avenger “Infinity War”

Credit: Google Image

Judul     : Avenger “Infinity Wars”
Tanggal : 25 April 2018
Genre    : Action, Fantasy & Sci-Fiction

Rate Imbd (09-05-2018) : 8,9/10 ( 278.790 vote)

Sinopsis :
Tentang Thanos yang sedang mengumpulkan Infinity Stone untuk menciptakan dunia yang sesuai dengan keinginannya, berusaha menghabisi separuh populasi di alam semesta dengan alasan ingin menciptakan dunia yang seimbang.
Untuk mendapatkan keenam Infinity Stone, Thanos beserta anak buahnya pergi ke dari planet ke planet lain untuk mendapatkan batu tersebut. Avenger yang telah terpecah akibat perang di film Captain America : CivilWar akan bersatu dengan Guardian of Galaxy untuk mengalahkan Thanos dan mengagalkan misinya.

Review :
“One of the best superhero movie ever” mungkin kalimat yang akan terucap oleh setiap pecinta film Superhero terutama penggemar berat Marvel setelah nonton film yang satu ini.
Keren banget filmnya, kita dimanja dengan aksi yang gak ada habisnya, visual, sinematografi, akting, jokes dan berbagai macam adegan film yang memuaskan dari awal sampai akhir film.
Bicara soal aksi, kita bakal liat adegan- adegan keren dari para Superhero yang bikin kita nahan nafas disetiap detiknya.
Visual, untuk film Marvel sendiri visualnya gak pernah diragukan lagi. Khusus untuk Infinity War mata penonton bener-bener dimanjain, dimulai dari color grading yang membuat film ini penuh warna, dan dibarengin dengan sinematografi yang apik sehingga menghasilkan kualitas yang bagus.
Akting, untuk para akting para aktor dan aktrisnya gak usah dipertanyain lagi, karakternya udah nempel banget. Ditambah lagi sama jokes receh yang bakal ngebuat satu bioskop ketawa, karena jokes yang dipakai udah salah satu ciri utama film Marvel.
Di film ini udah gak ada pengenalan karakter, jadi kita cuma diperkenalkan sama latar-latar tempat dimana hal ini akan membantu arahnya perang yang akan terjadi. Kita gak akan diperlihatkan semua Superhero kumpul jadi satu untuk bertarung, karena ada dua latar tempat saat perang berlangsung. Satu di Wakanda dan satu lagi  di Titan dimana tempat kelahiran Thanos.
Untuk para pembaca yang belum menonton Infinity War, sangat disarankan untuk nonton semua film Marvel yang sebelumnya. Karena kalian akan lebih merasakan feelnya lebih dalam lagi.
Dan, bagi yang sudah menonton, gimana pendapat kalian dan dari 1-10 kalian kasih rating berapa nih????


Penulis: Savira Gian
Editor : Helvira Rosa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete