Langsung ke konten utama

Tradisi Munggahan Jelang Ramadhan

Credit: Nusantaranews
Tradisi merupakan budaya turun menurun yang harus dipertahankan oleh setiap generasi ke generasi. Di Indonesia sendiri setiap daerah pasti mempunyai tradisi masing-masing. Mulai dari tradisi antar suku maupun tradisi keagamaan. Tentunya melestarikan dan mewariskannya adalah kewajiban kita sebagai generasi muda agar tidak hilang terbawa arus moderenisasi.

Dalam Islam sendiri terutama pada saat bulan Ramadhan, tentunya banyak daerah di Indonesia yang mempunyai tradisi untuk menyambut 1 Ramadhan. Tak terkecuali ‘Tradisi Munggahan’.

Tradisi Munggahan sangat dikenal di Indonesia terutama di Jawa Barat. Di desa-desa bahkan di perkotaan, tradisi ini masih sangat terpelihara dengan baik. Tradisi ini sendiri adalah sebuah ritual silaturahmi keluarga untuk menyambut awal bulan suci Ramadhan.

Silaturahmi yang dilakukan yakni berupa berkumpul bersama keluarga, bercengkrama dengan tentangga dan melakukan ritual lain seperti berziarah kubur. Selain bersilaturahmi keluarga, tradisi Munggahan juga identik dengan makan bersama.

Selain itu, menurut kamus umum Bahasa Sunda (1992), ‘munggah’ berarti hari pertama puasa pada tanggal satu bulan Ramadhan. Secara filosofis, 'munggah adalah proses naik secara lahiriah dan batiniah. Dalam konteks menyambut bulan Ramadhan, terkandung makna “unggah kana bulan nu punjul darajatna” yang memiliki arti “naik ke bulan yang tinggi derajatnya”.

Namun di zaman sekarang, Munggahan hanya diartikan sebagai acara makan-makan. Biasanya dilaksanakan bersama teman-teman sekolah ataupun teman-teman lkantor. Tetapi itu semua tidak mengubah arti dan makna dari tradisi Munggahan yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.



Penulis: Iqra Maulana A
Editor: Nabilla Ramadhian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...