Langsung ke konten utama

Menilik Beragam Kreasi Seni Di “Gesenika 2018”



UB -- Jangan ngaku suka seni kalau kalian nggak tahu acara keren satu ini!

Gesenika (Gelar Seni Ilmu Komunikasi)  merupakan acara tahunan yang digelar oleh Departemen Kreativitas dan Profesi dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HM-Ilkom) Universitas Bakrie. Memasuki tahun ke-enamnya, Gesenika 2018 ini mengambil konsep “Galaxy Sci-fi” dengan tema  “Shaping The Future With Art”.

Berbeda dengan tahun sebelumnya,  tahun ini Gesenika 2018 menampilkan seluruh karya yang diberikan oleh mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi tanpa ada seleksi didalamnya.

“Soalnya dari saya pribadi, saya punya prinsip, sekecil-kecilnya karya butuh apresiasi, “ ujar Ketua Pelaksana Gesenika 2018, Dhaifullah Muslim ketika ditemui disela-sela acara yang digelar pada Kamis, (06/12/18), di Ruang 7 Universitas Bakrie ini.  

alah satu spot foto hasil karya mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi


Acara ini menampilkan beragam karya yang terdiri terdiri dari 12 puisi, 21 gambar, 57 fotografi, dan 11 design visual. Seluruhnya dikemas apik dalam dekorasi bertema galaxy. Pengunjung yang datang pun  terlihat mengunjungi satu demi satu spot seni yang ditawarkan. Salah satu yang menarik perhatian adalah spot Virtual Reality, dimana pengunjung disajikan dengan animasi yang terlihat nyata.





“Kita di sini memotivasi orang – orang yang belum berani meng-aplly karyanya agar kedepannya bisa memamerkan karyanya sendiri , “ujar Davi mengenai harapan dari digelarnya acara ini.

Nah,  bagi kalian yang menyukai seni seperti puisi, photography dan design visual, di sini lah tempat menyalurkan karya yang kalian miliki. Yuk tunjukin karya kamu di Gesenika tahun depan! 




Editor         : Meidiana Aprilliani
Reporter     : Amanda Fatimah Y.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete