Langsung ke konten utama

Teater Selasaan Gelar Lakon Khas Minang, "Talambek"

(Para pemain CLBK 2 saat melakoni perannya pada Rabu (9/1/2019) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Sumber foto: Adelia Taruli


Komunitas Selasaan menggelar drama musikal pada Rabu (9/1/2019) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.  Drama ini mengadaptasi cerita anak Minang, Malin Kundang, dengan paduan alunan musik, lagu, dialog, dan tarian yang disajikan apik menjadi satu.

“Drama ini merupakan adaptasi dari cerita Malin Kundang namun kan tidak ada yang mengutuk anaknya batu saat ini, jadi kita buat perjalanan cerita tiap per adegan ceritanya berbeda," ujar Indra Pacique, sutradara CLBK, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.


Drama musikal yang berjudul CLBK (Cerita Legenda Bunda Kanduang) 2 "Talambek" yang artinya "Terlambat" ini merupakan karya Komunitas Selasaan yang kedua. Diperankan oleh para anggota komunitas dan penampilan spesial dari Epi Kusnandar dan Indra Bekti. 

Disutradarai oleh Indra Pacique, acara ini berhasil sukses menggaet antuasisme yang tinggi. Hal ini dilihat dari jumlah penonton yang hadir, yaitu mencapai jumlah 200 penonton.

Komunitas Selasaan yang dibentuk pada tahun 2014 ini merupakan komunitas non-profit. Anggotanya merupakan para pemain FTV (film televisi), film, teater, dan seniman. 

"Siapa saja boleh bergabung dengan kita (komunitas selasaan) asalkan mempunyai tekad dan kerja keras," ujar Indra Pacique, sutradara CLBK ketika ditanyai apakah ada syarat khusus untuk bergabung dalam  Teater Selasaan. 

Hasil karya pertamanya, CLBK (Ceritanya Lagi BerKafe), mengisahkan kehidupan percintaan ala remaja saat ini. Namun, pada karyanya yang kedua ini Indra yang tak ingin berpaku dengan kisah percintaan remaja saja. Ia ingin menantang dirinya dengan mebuat lakon dengan unsur  budaya.

"Kita (Komunitas Selasaan) tidak ingin terperangkap atau skeptis yang hanya berpaku dengan cerita cinta remaja saja," ujar Indra.

Menurut penuturan Indra, pesan utama yang ingin disampaikan dari drama Talambek ini adalah cintailah ibu sebelum terlambat.


Jadi, siapa nih yang kemarin ikut nonton teater satu ini? Keren banget kan!
Terus berkarya ya Sobat MeClub!



Penulis  : Adelia Taruli
Editor     : Meidiana Aprilliani

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^

    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus
  2. Hai semuanya, Nama saya Angga Annisa dan saya berbicara sebagai orang yang paling bahagia di seluruh dunia hari ini sebelum sekarang saya secara finansial dipukul tanpa harapan akan bantuan apa pun, tetapi ceritanya akan segera berubah ketika saya bertemu dengan Ibu. Saya sangat senang untuk mengatakan keluarga saya kembali untuk selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp.700juta untuk memulai hidup saya di sekitar karena profesi saya karena saya seorang ibu tunggal dengan 3 anak dan seluruh dunia tampak seperti itu tergantung pada saya sampai Tuhan mengirim saya kepada sebuah perusahaan yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, perusahaan yang takut akan Tuhan, ISKANDAR LENDERS, mereka adalah Juruselamat Tuhan yang dikirim untuk menyelamatkan keluarga saya dan pada awalnya saya pikir itu tidak akan mungkin sampai saya mendapat pinjaman sebesar Rp.700 juta dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Bunda Iskandar melalui email. [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com] karena ini adalah pemberi pinjaman yang paling memahami dan baik

    Contact Details:

    e_mail Address:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com>>>>
    WhatsApp:::+6282274045059
    Company::Iskandar Lenders"""""
    Loan Amount:::Rp.700juta
    Name:::::Angga Annisa
    Country::::Indonesia
    Occupation:Trader
    Year:April,2020

    Jumlah minimum>>>>>>Rp.100 juta
    Jumlah maksimum>>>>>Rp.100 miliar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete