Langsung ke konten utama

AMIS #2 Wanita Bergaun Merah Hotel Sekar Sari Yogyakarta


Sumber Foto: Google

Tidak terasa perkuliahan semester ini telah usai, pertanda liburan telah datang. Di liburan kali ini rasanya aku ingin sekali melakukan solo traveling menuju salah satu kota yang ada di Indonesia. Menyambangi berbagai macam kota yang ada di Indonesia sudah menjadi makanan’ ku setiap liburan datang.

Dikarenakan hobiku adalah “mengembara”, maka hampir setiap penjelajahanku dilakukan tanpa persiapan matang, tanpa tujuan, dan tanpa persiapan tempat tinggal. Hanya ada beberapa pakaian yang ada di dalam tas ku.

Tibalah aku di kota Yogyakarta, seorang diri melepas penatnya hiruk pikuk ibukota. Tanpa persiapan dan renacana apapun. Menyusuri jalan-jalan di kota yang ku kunjungi tanpa tujuan pasti hingga matahari terbenam adalah suatu kesenangan bagi diriku sendiri, hingga baru terpikirkan; “Di manakah nanti aku bermalam?
Ku lihat bangunan seperti hotel yang dari luar terlihat mewah ala tahun 90-an. Tampilannya berhasil menarik perhatian ku. Tanpa pikir panjang, ku memasuki ruang utama bangunan tersebut. Disambutnya aku oleh seorang resepsionis dari hotel tersebut. Ternyata benar bahwa bangunan ini adalah hotel.
“Ada yang dapat di bantu, nona?”. Ucap resepsionis hotel tersebut.
“Saya ingin bermalam, apakah ada kamar yang kosong? Dan berapa biaya satu malam di hotel ini?”, tanyaku dengan antusias.

Ternyata harga yang ditawar kan cukup murah. Setelah membayar, ku terima kunci kamar yang bertuliskan angka 414. Begitu memasuki kamar, nuansa hotel tua langsung terlihat. Mulai dari berbagai furniture kayu berwarna gelap yang kusam, hingga plafon dengan desain yang terlalu banyak ukiran,

Satu yang menarik perhatian dan memunculkan rasa heran ku adalah connecting door yang terlihat sangat antik, dengan desain bergambar tokoh perwayangan dan model kunci yang sangat tua. Jika ada orang yang mengintip melalui lubang kunci, maka mereka dapat melihat seisi ruangan yang mereka intip. Tanpa pikir panjang aku segera menggantung salah satu bajuku di gagang pintu untuk menyelimuti lubang kunci tersebut.

Pukul 02.30 dini hari, tidurku terganggu oleh suara lagu yang sangat keras dari kamar sebelah. Sesekali ada suara perempuan yang tertawa dan menggedor pelan connecting door, pertanda bahwa ada seseorang yang bermalam di kamar sebelah. Aku pun segera menelefon petugas hotel untuk memberi teguran kepada penghuni kamar sebelah.

“Selamat malam, saya ingin melapor bahwa penghuni kamar sebelah saya sangat berisik dan mengganggu tidur saya, bahkan dia menggedor connecting door. Tolong beri orang tersebut teguran untuk tidak mengganggu,”. Ucapku dengan nada yang kesal dan masih mengantuk.
”Tapi itu tidak mungkin nona…,”
“Tidak mungkin bagaimana? Saya sangat terganggu oleh kamar sebelah,”. Potongku karena geram
“Maksud kami, saat ini kamar 413 tidak dihuni oleh siapa pun, sehingga tidak mungkin ada seseorang yang memutarkan lagu dan menggedor kamar anda melalui connecting door,”. Jawab petugas hotel.

Aku langsung syok dan langsung menutup telefon. Bersamaan dengan tertutupnya telfon, Lagu dan kegaduhan yang kamar hilang. Mungkin aku terlalu lelah hingga aku berhalusinasi. Aku pun mencoba kembali tidur dan terlelap.

Pagi harinya saat sebelum menuju restoran hotel untuk menyantap sarapan, aku teringat kejadian tadi malam dan mencoba mengintip kamar 413 melalui  connecting door. Ku dekatkan sebelah mataku pada lubang kunci dengan hati-hati. Di kamar itu, kulihat seorang perempuan dengan gaun hitam yang sedang tertidur di atas kasur. Aku pun heran dan berpikir mungkin pihak hotel segan untuk menegur orang yang menginap, sehingga mereka berbohong padaku. Namun kupikir, yasudahlah, lagi pula aku hanya satu malam disini. Akhirnya, kutinggalkan kamar dan bersiap keluar mengitari kota,

Siang harinya, aku kembali menikmati liburanku mengitari kota Yogya, dan kembali ke hotel yang sama pada malam harinya. Aku tiba di kamar hotel pada pukul 21.00. Selesai aku mandi, tiba-tiba rasa penasaranku kembali menyeruak pada kamar sebelah. Kembali aku intip kamar 413. Kulihat perempuan dengan gaun hitam itu sedang berdiri di atas kasur. Sayang, pandanganku hanya sebatas pinggangnya sehingga tidak kuketahui pasti apa yang sedang dilakukannya. Dengan perasaan tak perduli, aku kembali ke kasur dan akhirnya terlelap.

Pukul 02.30 dini hari. Kembali aku terbangun oleh ketukan pada connecting door. Karena kesal, ku balas ketukan dengan lebih keras. Ketukannya terhenti. Aku pun mencoba mengintip kamar tersebut, tapi yang ku lihat hanya ada warna merah. Pikirku, mungkin perempuan itu menutupi lubang kuncinya.

Pagi harinya saat aku sedang sarapan di restoran hotel, salah satu teman SMA-ku yang sekarang tinggal di Yogya menghubungiku dan mengajakku untuk bertemu di sebuah café yang tidak jauh dari kampusnya.

“Hai Icha, sudah lama gak ketemu. Lu ke Yogya kok gak bilang gue sih? masa gue harus liat story Instagram lu dulu baru gue bisa tau lu di Yogya,” sapa Indah dengan sangat riang.

Kami pun berbincang-bincang hingga Indah bertanya.

ngomong-ngomong lu nginep di mana selama di Yogya?, tanya Indah.
Gue baru aja check-out dari Hotel Sekar Asri, nanti sore gua pulang ke Jakarta,”. Jawabku.
“Hah? Itu kan hotel serem, kok lu berani nginep di situ?,” tanya Indah dengan kaget.
“Serem gimana, ndah?”
“Jadi dari dulu Hotel Sekar Asri itu udah horor dari awal tahun 2000-an karena katanya ada cewek yang bunuh diri di salah satu kamar hotel itu. Nah, cewek yang bunuh diri itu kalau gentayangan pakai baju gaun hitam dan matanya merah semua. Dia bunuh diri di kamar 413.”
………………………………….


Penulis : Muhammad Bima Ardhika
Editor   : Meidiana Aprilliani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...