Langsung ke konten utama

Jalan Tol di Indonesia Mahal, Kenapa?



Ruas Jalan Tol Trans-Jawa yang menjadi polemik karena dinilai mahal dan sepi pelintas.
(Sumber foto: Tribunnews)

Mahalnya tarif tol di Indonesia saat ini menjadi perbincangan hangat bagi para masyarakat di Indonesia, khususnya bagi para mereka yang berkerja sebagai supir truk maupun para pengusaha di bidang logistik. Tarif tol yang ditetapkan oleh Pemerintah dinilai terlalu mahal jika harus diterapkan di beberapa ruas Tol di Indonesia.

Tidak hanya menjadi perbincangan oleh masyarakat Indonesia, Mahalnya tarif tol di Indonesia juga menjadi perbincangan hangat oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Snsi, Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan bahwa tarif tol di Indonesia merupakan salah satu tarif tol termahal di Asia Tenggara, rata-rata tarif tol di Indonesia berkisar Rp 1.300 hingga Rp 1.500/km, Sementara di negara-negara lain, seperti Singapura Rp 778/km, Malaysia Rp 492/km, Thailand Rp. 440/km , Vietnam Rp.1200/km, dan Filipina Rp. 1.050/km.
                                                
Sumber: Tirto.Id
  

Menurut Chief Executive Officer (CEO) dari Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA) Center, Eko Putro Adijayanto, mahalnya tarif tol di Indonesia disebabkan karena lamanya penundaan proyek hingga direalisasikan. Naiknya harga lahan maupun material selama masa pembangunan juga menjadi alasannya. Besaran tarif tol juga sangat tergantung dengan kapan investasi tol itu berlangsung, semakin lebih dulu dibangun, maka kemungkinan tarifnya berpotensi lebih rendah, karena biaya investasi jauh lebih murah.
                                                                       

Selain itu mahalnya tarif tol yang diberlakukan di Indonesia sebenarnya juga sesuai dengan apa yang akan didapatkan oleh para Masyarakat Indonesia nantinya ketika lebih memilih melewati jalan tol dibandingkan dengan jalan biasa. seperti contohnya yaitu jarak tempuh yang biasa ditempuh dari surabaya ke jakarta membutuhkan waktu dua hari, tetapi mungkin dengan adanya tol tersebut jarak tempuh tersebut menjadi hanya sekitar 12 jam saja.

Dengan adanya berbagai ketetapan baru mengenai tarif tol di Indonesia, Masyarakat Indonesia hanya berharap agar Pemerintah dapat mengevaluasi serta menurunkan Tarif tol di Indonesia menjadi lebih rendah agar tarif tol tersebut tidak menjadi beban bagi para Masyarakat ketika lebih memilih menggunakan jalan tol sebagai alternatif perjalanan.




Penulis : Ummu Kultsum Roihaanah
Editor   : Meidiana Aprilliani

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete